PETERNAK sapi perah di sekitar wilayah Lembang, Kabupaten Bandung Barat
dihadapkan pada kesulitan pemenuhan pakan hijauan akibat terbatasnya lahan rumput.
Akibatnya, peternak sapi perah terpaksa mengganti pakan hijauan dengan
jerami. Tetapi itupun harus membelinya hingga ke daerah tetangga seperti
Subang.
“Lahan untuk rumput di Lembang dan sekitarnya sangat terbatas. Tak seimbang dengan populasi sapi perah,” kata Ketua Pengawas Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Lembang, Jajang Sumarna, Senin (26/8).
Baca juga : Ribuan Kaum Lembang Ramaikan Pawai HUT Kemerdekaan RI
Ia mengatakan, populasi sapi perah di wilayah Lembang mencapai sekitar 21 ribu ekor dari sekitar 7.500 anggota KPSBU. Sementara kebutuhan pakan rumput untuk satu ekor sapi antara 30-40 kilogram per hari.
“Peternak terpaksa mengganti dengan jerami, biasanya membeli dari bandar dengan harga Rp500 per ikat. Saya sekali membeli bisa sampai 200 ikat,” ucapnya.
Menurut Jajang, meski pakan rumput diganti jerami namun tak menurunkan
produksi susu. Pasalnya, hewan ternak diberi tambahan pakan konsentrat,
ampas tahu, ampas singkong hingga ampas bir yang justru menjadi penambah produksi susu.
Baca juga : Lembang Gelar Pawai HUT Kemerdekaan, Rekayasa Lewat Lintas Dilakukan
“Sebenarnya kalau sapi hanya diberi pakan rumput saja paling produksi
susunya hanya 1-2 liter per hari. Tapi kalau diberi konsentrat bisa hingga 13-14 liter per hari,” ungkapnya.
Meski tak meningkatkan produksi susu, ia menambahkan, tapi rumput tetap
harus diberikan karena merupakan pakan alamiahnya.
“Jadi soal berapa banyak menghasilkan susu, selain dipengaruhi pakan, juga bibit yang unggul serta tentunya manajemen pemeliharaan yang baik,” jelasnya.