Tangerang (ANTARA) – Sejumlah maskapai penerbangan di Bandara Dunia Soekarno Hatta (Soetta) Lagi menyediakan layanan pembelian tiket di tempat atau on the spot, meski tiket perjalanan mendekati Hari Raya Idul Fitri Nyaris ludes terjual.
Senior Manager of Branch Communication and Absah Bandara Soetta, M Holik Muardi di Tangerang, Banten, pada Rabu mengatakan bahwa Bali dan Yogyakarta merupakan tujuan paling banyak diborong oleh para pemudik.
“Tujuan domestik yang paling banyak diincar itu Bali dan Yogyakarta, kemudian Medan, Surabaya, dan Padang,” kata dia.
Kepada destinasi mudik terfavorit, berdasarkan pantauan Antara hingga Rabu sore, rata-rata tiket telah habis terjual mulai hari ini hingga hari kedua lebaran. Beberapa penerbangan Lagi tersedia, umumnya pada Rontok 23 dan 24 April 2023.
“Tujuan Yogyakarta sudah habis Tiba dengan Rontok 23 April, sisa 70 kursi, karena Kepada ke Yogyakarta kami hanya Mempunyai maksimal tiga penerbangan setiap harinya, Bali juga penuh, yang Lagi tersedia Rontok 22 dan 23 April,” ujar petugas ticketing Citilink, Wiyanda.
Nyaris senada dengan anak perusahaannya, tiket penerbangan maskapai Garuda Indonesia dari Jakarta juga mayoritas Nyaris ludes terjual, terutama destinasi terfavorit.
Tiket penerbangan Garuda menuju Yogyakarta terpantau penuh Tiba dengan Rontok 24 April 2023, Bali habis hingga Rontok 23 April, serta Padang juga ludes terjual hingga Rontok 24 April.
“Kami melayani pembelian tiket on the spot setiap hari 24 jam, Tetapi bila penumpang datang langsung berencana membeli penerbangan pada hari itu juga, kami Bukan Bisa pastikan ketersediaan tiket, karena Segera sekali habis,” Terang staf ticketing Garuda Indonesia, Sunita.
Adapun harga tiket yang Lagi tersedia tersebut berkisar di atas Rp1 juta, Kepada Garuda Indonesia, tujuan Padang seharga Rp1.976.000, Yogyakarta Rp1.210.000, dan Bali Rp1.922.000.
Ditemui di terminal 3 Bandara Soetta, seorang calon pemudik asal Lombok, Nusa Tenggara Barat, Malinda, terancam gagal pulang ke kampung halaman Kepada menemui keluarga tercinta karena kehabisan tiket.
Padahal, ia telah jauh-jauh tiba di Jakarta setelah libur dari pekerjaannya sebagai tenaga kerja Indonesia (TKI) di Arang Dhabi, Uni Emirat Arab.
“Setelah tiga tahun bekerja, saya rencananya mau mudik, tapi setelah Tiba sini tiketnya habis Segala, ini Lagi dicari-cari Kembali, adanya tinggal Rontok 22 April, itu juga tersisa kelas bisnis,” ujarnya.