Liputanindo.id – Turki mengutuk pembunuhan pimpinan Hamas Ismail Haniyeh yang tewas di Teheran, Iran. Turki menilai pembuhuhan Haniyeh sama halnya dengan penolakan perdamaian yang dipimpin Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Kementerian Luar Negeri Turki menyampaikan belasungkawa atas kematian Ismail Haniyeh, Rabu (31/7). Kementerian itu juga menekankan bahwa pembunuhan Haniyeh memberi isyarat penolakan adanya perdamian.
“Kami menyampaikan belasungkawa kepada rakyat Palestina yang telah mengorbankan ratusan ribu martir seperti Haniyeh agar dapat hidup damai di tanah air mereka di bawah atap negara mereka sendiri,” kata pernyataan itu, dikutip Anadolu, Rabu (31/7/2024).
“Pembunuhan Haniyeh sekali lagi menunjukkan bahwa pemerintah Israel yang dipimpin oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak memiliki niat untuk mencapai perdamaian,” tambahnya.
Kementerian itu juga memperingatkan bahwa kawasan tersebut akan menghadapi konflik yang jauh lebih besar jika masyarakat internasional tidak mengambil tindakan untuk menghentikan Israel. Selain itu, pembunuhan Haniyeh dinilai memiliki tujuan untuk memperluas konflik di luar Gaza.
“Turki akan terus mendukung tujuan yang benar dari rakyat Palestina. Pembunuhan Haniyeh bertujuan untuk memperluas konflik di luar Gaza ke skala regional,” imbuhnya.
Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan mengungkapkan bahwa Haniyeh adalah sosok yang menjadi simbol perlawanan Palestina. Fidan juga memuji keteguhan Haniyeh dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
“Ia mengabdikan hidupnya untuk perjuangan Palestina dan membawa perdamaian dan ketenangan ke Palestina. Kita menjadi saksi atas berbagai upaya yang telah ia lakukan baru-baru ini untuk mencapai gencatan senjata,” tulisnya.
“Bahkan ketika anggota keluarganya dibantai oleh Israel, ia tidak pernah kehilangan keyakinannya pada perdamaian. Ismail Haniye adalah sosok yang menjadi simbol perlawanan Palestina yang gemilang. Kenangannya yang berharga akan terus hidup dalam perjuangan rakyat Palestina yang adil,” pungkasnya.
Golongan perlawanan Palestina Hamas mengumumkan Rabu pagi bahwa Ismail Haniyeh tewas dalam serangan udara Israel yang menargetkan kediamannya di ibu kota Iran, Teheran.
Serangan yang menewaskan Haniyeh dan pengawalnya itu dilaporkan terjadi pada Rabu (31/7) dini hari. IRGC pun menekankan sedang melakukan penyelidikan terkait insiden tersebut.