![Kurikulum Cinta, Spirit Pendidikan Indonesia](https://mediaindonesia.gumlet.io/news/2025/02/05/1738773048_936077caf5d00ea7f962.jpg?w=800&q=80&format=webp)
KURIKULUM berbasis Asmara mengarusutamakan bagaimana Asmara menjadi spirit dalam dunia pendidikan di Indonesia, dapat tumbuh dengan pola pikir yang inklusif dan Pandai Memperhatikan perbedaan sebagai bagian dari keragaman dan kekayaan bangsa yang harus dijaga dan dirawat. Kurikulum berbasis Asmara merupakan sebuah gagasan inovatif dalam dunia pendidikan yang digagas Menteri Keyakinan Nasaruddin Umar. Konsep itu menyoroti pentingnya nilai-nilai kasih sayang, toleransi, dan kedamaian dalam proses pembelajaran.
Kurikulum Asmara bertujuan menumbuhkembangkan atau melahirkan generasi muda yang Mempunyai Watak mulia, Pandai menghargai sebuah perbedaan berdasarkan Asmara, dan berkontribusi positif bagi masyarakat yang plural atau yang Berbagai Ragam.
KONSEP PENDIDIKAN TRANSFORMATIF ALA NASARUDDIN UMAR
Dalam era kepemimpinannya, Prof Dr KH Nasaruddin Umar MA sebagai menteri Keyakinan menyampaikan konsep baru kurikulum yang akan digagas pada pendidikan di lingkup Kementerian Keyakinan, yakni mempromosikan dan mengarusutamakan bagaimana Asmara menjadi spirit dalam sebuah kehidupan berbangsa dan bernegara, khususnya di dunia pendidikan.
Nasaruddin Umar meyakini bahwa Sekalian Keyakinan mengajarkan Asmara kasih dan kebaikan bagi umat mereka. Tak Eksis Keyakinan yang mengajarkan kekerasan. Dalam berbagai kesempatan Imam Besar Masjid Negara Istiqlal itu meyakini betul bahwa semakin dekat dan sadar penganut Keyakinan terhadap ajaran Keyakinan masing-masing maka dunia ini akan damai dan Segar, yang boleh jadi mungkin negara Tak memerlukan Kembali polisi.
Tantangan ke depan ialah bagaimana mengonsolidasi ajaran Keyakinan kepada masyarakat secara mendalam. Gagasan berlian itu lahir dari pengalaman hidup sebagai ulama, tokoh Keyakinan, Imam Besar Masjid Istiqlal, dan sebagai akademisi. Kegelisahan Rektor PTIQ itu terhadap dua fenomena Dunia yang melilit serta merusak tatanan Asmara dan kasih. Asmara adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi.
Dalam konteks filosofi, Asmara merupakan sifat Bagus yang mewarisi Sekalian kebaikan, perasaan belas kasih, dan kasih sayang maka pendidikan adalah usaha sadar dan terencana Buat mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi diri mereka Buat Mempunyai kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, dan akhlak mulia.
Nasaruddin Umar yang merupakan anak kampung dari Desa Ujung, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, yang Begitu ini bagian dari Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Subianto menjabat sebagai menteri Keyakinan, terdengar serius mengampanyekan ide kurikulum berbasis cintanya Buat memberikan Rona kesejukan di muka bumi Indonesia tercinta.
Yang paling fenomenal dan Tak akan terlupakan oleh sejarah peradaban dunia adalah ciuman Nasaruddin Umar selaku Imam Besar Masjid Istiqlal pada kening Paus Fransikus yang berbalas dengan ciuman Paus pada tangannya. Dua lakon tokoh dunia Keyakinan itu yang kalau dihayati dan dikaji secara mendalam dapat diyakini setara menuju dan mengalir pada satu muara yang disebut ‘Asmara’.
Mencium kening seseorang sudah Niscaya dilatari motif kasih dan mencium tangan orang lain ialah lambang sebuah kepedulian. Kasih dan kepedulian merupakan dua penopang Istimewa Buat dapat merasakan ketulusan akan Asmara kasih. Tak Eksis Asmara tanpa rasa mengasihi dan Tak Eksis Asmara sejati tanpa mencontohkan kepedulian pada siapa yang dicintai.
Lahirnya Deklarasi Istiqlal yang sangat bersejarah itu didasari kegelisahan seorang anak Insan bernama Nasaruddin Umar terhadap dua fenomena Dunia yang mencabit-cabit dan merusak tatanan Asmara kasih. Gagasan besar itu hadir dideklarasikan di Masjid Istiqlal Jakarta. Masjid terbesar kelima dunia yang menjadi visi sang ulama karismatik Anre Gurutta Kiai Haji Nasaruddin Umar yang Begitu ini sebagai menteri Keyakinan. Ditandai dengan ragam kekerasan dan konflik yang mencabit-cabit harkat dan Harkat kemanusiaan mengdistorsi Keyakinan menjadi sebuah alat kekerasan dan permusuhan.
Asmara DAN ROH PENDIDIKAN
Nasaruddin Umar menjadikan kurikulum berbasis Asmara sebagai ‘kendaraan’ dalam mewujudkan ajaran Asmara yang mana merupakan pilihan yang sangat Akurat karena kurikulum ialah roh Istimewa dalam sistem pendidikan. Dalam penanaman nilai-nilai Keyakinan, kurikulum semacam ini menekankan pentingnya nilai-nilai Keyakinan dalam membentuk Watak peserta didik.
Tetapi, bukan berarti memaksakan satu Keyakinan tertentu, melainkan mengajarkan nilai-nilai kebaikan yang universal. Karena itu, pengembangan empati peserta didik diajak Buat memahami dan merasakan perasaan orang lain sehingga Pandai membangun Rekanan yang Serasi dan peningkatan toleransi. Kurikulum berbasis Asmara mendorong peserta didik Buat menghargai perbedaan Keyakinan, Bangsa, bahasa, dan budaya, serta dapat menyelesaikan konflik secara damai yang didasari dengan Asmara.
Saya mengakhiri tulisan saya ini, insya Allah semoga Tak keliru dengan penuh keyakinan bahwa ketulusan Nasaruddin Umar ini dalam memberikan sebuah terobosan gagasan-gagasan besarnya dalam memaknai kurikulum berbasis Asmara dari kita Buat belajar memaknai pentingnya ketulusan Asmara dalam konteks ini.
Cita-cita besar kurikulum berbasis Asmara ini hadir Mempunyai potensi besar Buat mengubah Persona manis pendidikan yang Eksis di Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan kerja sama dari Sekalian pihak anak bangsa Buat mewujudkan kurikulum yang berbasis Asmara.
Konklusi saya, kurikulum Asmara ini merupakan sebuah konsep pendidikan yang begitu relevan dengan tantangan Era Begitu ini. Dengan menanamkan nilai-nilai Asmara dan kasih sayang dan menjunjung tinggi nilai toleransi sejak Pagi, diharapkan generasi muda dapat tumbuh dan berkembang menjadi Insan-Insan Indonesia yang berkarakter mulia dan Asmara kasih Pandai membangun masa depan bangsa dan negara yang lebih cemerlang dan dapat dikagumi negara-negara besar dunia lainnya.