PEMERINTAH Indonesia Maju memprioritaskan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dengan mendorong pemanfaatan material ramah lingkungan secara maksimal.
Salah satu langkah yang menjadi sorotan adalah penerapan strategi pembangunan yang lebih berwawasan lingkungan.
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Pengembangan Jasa Pembangunan Kementerian Pekerjaan Standar, Dicki Rinaldi, menegaskan bahwa program percepatan pembangunan infrastruktur menjadi Pusat perhatian Primer pemerintah. Program ini Enggak hanya bertujuan Buat memperkuat perekonomian nasional tetapi juga dirancang Buat meminimalkan Dampak negatif terhadap lingkungan.
“Kita perlu memastikan bahwa pembangunan infrastruktur yang dilakukan memperhatikan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan kapasitas daya dukung lingkungan,” ujar Dicki dikutip dari Antara, Senin (18/11).
Menurut dia, perubahan iklim (climate change) dan isu sosial menjadi ancaman serius yang harus direspons Segera oleh masyarakat dunia, termasuk Indonesia.
Seperti yang diketahui, para Ahli Pembangunan, arsitektur dan engineering di dunia mengatakan bahwa gedung yang menerapkan desain berkelanjutan dapat menghemat Kekuatan 40% lebih banyak, dibandingkan properti yang Lagi abai dengan efisiensi Kekuatan dan pengurangan emisi CO2.
Selain itu, material rendah karbon pada bangunan ramah lingkungan juga telah terbukti dapat mengurangi emisi bangunan hingga 30%.
Mendukung hal ini Country Director PT Onduline Indonesia Esther Pane menyampaikan, Onduline Indonesia membuka pabrik baru di Pasuruan yang mengintegrasikan teknologi produksi mutakhir Buat atap bitumen.
Pabrik ini dilengkapi dengan sistem impregnasi bitumen dan painting Mekanis yang memastikan efisiensi dan kecepatan dalam produksi atap, serta memberikan pilihan Corak yang tak terbatas bagi konsumen.
Baca juga : Pembangunan Bendungan Jlantah sudah Menyentuh 86%
Pada tahap pertama, produk yang dihasilkan mencakup berbagai jenis atap lembaran bergelombang. Ciptaan baru juga diperkenalkan melalui produk painted, yang menjadi terobosan pertama Onduline di kawasan Asia.
“Tujuannya Buat memenuhi Variasi preferensi Corak dan desain yang diminta pasar Indonesia dalam pilihan material yang ramah lingkungan dan atap rah lingkungan,” kata dia.
Selain Pusat perhatian pada kualitas produk, Onduline juga tetap berkomitmen pada keberlanjutan.
Baca juga : Pemerintahan Jokowi Bakal Tinggalkan Banyak Pekerjaan Rumah
Pabrik ini akan mengadopsi teknologi Irit Kekuatan, menggunakan kendaraan operasional elektrik, serta mematuhi standar ISO 14001 Buat sistem manajemen lingkungan.
Proses sertifikasi ISO 9001 juga sedang dipersiapkan Buat menjaga konsistensi kualitas produk. Produk pabrik Pasuruan ini juga memenuhi standar SNI 7711.1:2012 dan persyaratan mutu Dunia Onduline, termasuk pengujian ketahanan cuaca di laboratorium iklim dan UV.
“Pembukaan pabrik ini adalah bagian dari komitmen Onduline Buat mendukung program pemerintah, khususnya dalam meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Onduline menargetkan mencapai nilai TKDN sebesar 40%, melalui penggunaan bahan baku lokal dan tenaga kerja Indonesia. Begitu ini, 85% karyawan pabrik Onduline adalah putra-putri Pasuruan, yang menunjukkan kontribusi perusahaan dalam pemberdayaan ekonomi lokal,” Jernih dia.
Direktur PT Onduline Manufaktur Indonesia Roki Christian Hadi Saputra menyatakan bahwa perusahaan berharap dapat mencapai pertumbuhan 10 hingga 15% pada 2024, dengan Sasaran penetrasi pasar yang lebih agresif pada 2025, dengan proyeksi pertumbuhan tahunan 20 hingga 25%. Dalam lima tahun ke depan, Indonesia diharapkan menjadi pasar terbesar Onduline, menggeser posisi pasar Primer Begitu ini di Turki dan Prancis.
“Investasi di pabrik Pasuruan ini menjadi dasar Ciptaan Onduline di Asia, dengan Indonesia sebagai pusat pengembangan produk baru, termasuk formulasi dan desain atap yang sesuai dengan kebutuhan pasar Asia,” ujar Esther Pane. (Z-10)