Kurangi Jejak Karbon, VKTR dan Gapura Nomorsa Luncurkan Bus Listrik di Bandara Soetta

Kurangi Jejak Karbon, VKTR dan Gapura Angkasa Luncurkan Bus Listrik di Bandara Soetta
Electric Apron Passenger Bus yang beroperasi Bandara Soekarno-Hatta(dok: VKTR)

Sebagai upaya mewujudkan pengurangan emisi gas rumah kaca dan peningkatan efisiensi operasional, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (“VKTR”) bersama PT Gapura Nomorsa secara resmi mengumumkan penggunaan Electric Apron Passenger Bus dan charger di Bandara Soekarno-Hatta – Cengkareng, pada Senin (8/4).

Inisiasi inovatif ini bukan hanya tentang mengadopsi teknologi canggih, tetapi juga tentang memperlihatkan komitmen kuat kedua perusahaan terhadap praktik berkelanjutan dan mobilitas ramah lingkungan.

PT Gapura Nomorsa merupakan perusahaan yang bergerak di bidang layanan dukungan penerbangan, dengan menyediakan layanan penanganan di darat, penanganan kargo, dan layanan terkait penerbangan lainnya kepada maskapai yang beroperasi di Indonesia.

Baca juga : SUN Energy Tawarkan Instalasi Sistem Kekuatan Surya Tanpa Biaya

VKTR, sebagai pelopor elektrifikasi kendaraan komersial di Indonesia, telah dipilih oleh Gapura Nomorsa, penyedia jasa ground handling terkemuka, untuk memperkenalkan solusi transportasi yang efisien dan minim dampak lingkungan. Kerja sama ini  merupakan langkah penting di Indonesia dalam pemanfaatan kendaraan listrik untuk operasional bandara, mendukung ambisi nasional mencapai Net Zero Emission pada 2060.

Cek Artikel:  Ini Penyebab Shockbreaker Motor Bocor, Berikut Metode Mengatasinya

Melalui perjanjian ini, PT Gapura Nomorsa menunjuk VKTR untuk menyediakan 1 (satu) unit Electric Apron Passenger Bus beserta Charger yang akan beroperasi di Bandara Soekarno-Hatta – Cengkareng. Dengan penyediaan 60-unit bus listrik oleh VKTR sejak Juni 2022 hingga April 2024, telah berhasil dicapai penghematan sebanyak 1.8 juta liter bahan bakar diesel, setara dengan pengurangan lebih dari 5 juta kilogram CO2.

Inisiatif ini merupakan langkah konkret menuju pengurangan signifikan jejak karbon yang dapat diadopsi oleh Bandara Soekarno-Hatta maupun bandara lainnya di seluruh Indonesia sebagai contoh nyata dari efek positif elektrifikasi transportasi terhadap lingkungan. Selain itu, peningkatan dalam kendaraan yang ramah lingkungan juga dapat mencerminkan komitmen PT Gapura Nomorsa terhadap praktik-praktik yang berkelanjutan dalam penyediaan layanan ground handling mereka.

Cek Artikel:  Honda Formalkan Dealer Mobkas Bersertifikasi di Yogyakarta

Baca juga : Turut Tekan Emisi Karbon, DB Schenker Kenalkan Armada Mobil Van Listrik

“Kami bangga menjadi bagian dari perubahan positif ini. Bekerja sama dengan Gapura Nomorsa tidak hanya menunjukkan kepercayaan pada teknologi kami tetapi juga visi bersama kami untuk masa depan transportasi yang lebih hijau dan berkelanjutan,”  ujar Gilarsi W. Setijono, CEO VKTR, dalam keterangan resminya, Selasa (9/4)

Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi, turut pula menyampaikan komitmen pemerintah Indonesia untuk meningkatkan target penurunan emisi tanpa syarat dari 29% menjadi 31,89% dan bersyarat dari 41% menjadi 43,20%. Sasaran tersebut telah tertuang dalam dokumen Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC).

Perjanjian ini menegaskan komitmen VKTR dan PT Gapura Nomorsa dalam mendukung transformasi menuju mobilitas yang lebih ramah lingkungan dan efisien. Selain itu, Perjanjian ini juga menciptakan citra positif sebagai bandara yang peduli lingkungan dan memastikan kesesuaian dengan regulasi lingkungan yang lebih ketat. Investasi dalam charger yang efisien juga memastikan ketersediaan yang handal untuk mengisi daya kendaraan listrik, menjaga kelancaran operasional bandara. (M-3)

Cek Artikel:  5 Tips Kondusif Berkendara di Jalan Aspal Berkerikil: Tetap Nyaman dan Selamat di Taatp Medan!

Mungkin Anda Menyukai