liputanindo.com – Balapan Kelas AP250 ARRC ini sepertinya dimata Pabrikan levelnya sudah Pas Pas membumbung tinggi . . . Pabrikan memberikan segala asa, daya upaya di Kelas seperempat liter, Bukan Hanya Part part Fancy, Part part mahal dan berkelaspun asal sesuai dengan regulasi akan mereka cari dan jabanin guna mendongkrak performa Produk mereka dilintasan balap sepeda motor paling bergengsi di Asia ini . . Tak terkecuali soal suspensi Yang tentu akan jadi salah satu hal yang Esensial . . nah, Di artikel kali ini liputanindo telah Membikin satu Video/ Vlog interview Kepada teknisi Tertentu Showa Indonesia Yakni Pak Yohanes Martono – Orang Paddock Ketika itu yang paling ngerti soal suspensi Showa Khususnya Buat Honda CBR250RR Astra Honda Racing Team walaupun sebenarnya Segala team CBR250RR Guna Showa sob . . . Menurut Pak Yohanes, Buat suspensi depan dan Belakang, Showa Pas Pas memberi pelayanan berupa Produk produk paling canggih . . bahkan setingkat dengan kecanggihan suspensi yang dipakai di kelas World Superbike . .. Wew, bikin kepo . .
Mengenai suspensi depan, Pak Yohanes Menjelaskan Bahwa Sesuai regulasi, bagian Terluar dari suspensi menggunakan part yang sama dengan Suspensi Standar CBR250RR keluaran Diler Yakni Suspensi Upside Down yang memang sudah keluaran Showa sendiri sedangkan bagian dalamnya sudah menggunakan Part part performa seperti Per/ Spring Tertentu . .. Tetapi seskhusus khususnya, Nggak terlalu Prototipe Juga Karena boleh dibilang Selain team AHRT sudah Terdapat 3 team Honda yang diperblehkan membelinya seperti team Yuzy Honda, Sidrap Racing, dan Rama Honda.
Ditelisik lebih dalam suspensi depan menganut sistem Separated Function Front Fork atau Di Showa terkenal dengan SFF . .. teknologi ini sudah dikenalkan lelet Oleh Showa yakni Sekeliling 2014 dengan tema Esensial Membikin dua shock Breaker yang Mempunyai fungsi berbeda beda kanan dan Kiri .. Kanan Hanya berfungsi menghasilkan reaksi Preload, sedangkan shock Kiri hanya menghasilkan dua reaksi damping ( peredaman ) yakni reaksi Rebound dan reaksi Compression Bingung karena bahasanya Teknis ? Sebenarnya liputanindo mau buat satu Vlog sederhana Buat Membikin sobat sobat Ngeh sama yang namanya Pre-load, Compression serta rebound ( peredaman) Ketika Ketika Yaa . .
Jadi Gitu . . . Coba silahkan cek deh Suspensi depan Ninja 250 AP250 ini sebagai Komparasi
Yap itu suspensi depan Ninja 250, juga buatan showa, Tetapi Tak bertipe Separated Function / Mempunyai fungsi yang berbeda . . Shock Breaker kanan maupun Kiri sama sama Mempunyai setingan preload sob.
Balik Tengah ke suspensi depan Honda CBR250RR AP250 . . . Kalau Fork Cap atas dikendorin Ketika melakukan maintenance seperti pengisian ulang pelumas suspensi ( Oli Shock Breaker ) maka bentuknya seperti gambar di atas dan di Dasar yang liputanindo peroleh ekslusif langsung dari Paddock Sob . . .
Yap terlihat berbeda . . Niscaya pada bertanya . . padahal katanya Musti standar Pabrik ?? Oke Jadi regulasinya berbunyi begini sob di pasal 2.2.5
The front suspension system must remain as originally manufactured for production models. Quantities of damper(s) & spring(s) must be same or less as originally manufactured for production models. . . . Internal spring & dampers can be modified or changed. Oil type & volume is free
Nahhh, Jadi pada dasarnya Sistemnya musti sama, Lewat spring/ per dan dampernya Pandai di Modifikasi dengan tipe Pelumas serta Volume yang dibebaskan . .. suspensi di atas diperbolehkan secara regulasi karena bentuknya sama dengan produksi massal, Tetapi dengan part Per/ Spring/ Pegas serta peredaman yang memang Pandai diubah secara regulasi . . . Oke Jernih ya ? . . Pandai lanjut Tengah yaaa . . .?
Oke Jadi menurut pak Yohanes Juga Buat Fork Kanan kita hanya menyeting feel dari Preload dari spring . .. hanya menggunakan kulnci L setingannya boleh dibilang Mempunyai derajat kebebasan yang sangat besar . . karena tipenya ulir bukan Klik . . Tetapi ya itu dia harus dicatat berapa derajat putarannya
Sedangkan suspensi Showa SFF Honda CBR250RR sebelah kiri Mempunyai dua setingan damping yakni rebound dan Compression dimana derajat kebebasan setingannya juga luar Normal banyak serta Mempunyai derajat ketelitian yang kecil karena tipenya ulir bukan klik. Langkah nyetingnya juga hanya menggunakan Obeng Minus Normal
Nah Karena dua dua setingan kiri dan Kanan berbeda dan team harus Mempunyai data mengenai behaviour dari suspensi, Maka diperlukan juga sebenarnya sistem Data Acquistion, atau bahasa gampangnya sistem pengumpulan dan pengolahan data . . Oleh karena itu di suspensi depan Honda CBR250RR AHRT Terdapat semacam Stroke sensor ( cek gambar di atas sebuah batang kecil di belakang suspensi ) yang mengumpulkan data tentang kerja suspensi depan ( dan belakang ) serta menyimpan datanya di Data Logger ( Gambar Dasar ) Buat kemudian Pandai dianalisa oleh team Dan Showa Buat melakukan improvement dari Pebalap.
Menurut Pak Yohanes . . . Gerry Salim adalah salah satu pebalap yang Mempunyai feel cerita tentang suspensi yang mirip/ Tak jauh berbeda dengan apa yang dipaparkan oleh data data stroke sensor ini sob . . wew . . artinya ini pebalap Muda AHRT ini nggak Sekadar Pandai betot gas, Tetapi Pandai lebih advance menceritakan apa yang terjadi di Motornya . . sudah terlihat punya potensi Rider developer Juga yaaa . . aset berharga ini sih sob !!
Pak Yohanes pun menyebutkan Tiba 2 seri ( 4 race ) Tak Terdapat setingan dan Part Internal ( Spring/pegas) Tertentu diberikan kepada suspensi Showa Honda CBR250RR AP250 team Astra Honda Racing team . . . dalam artinan hanya mantenance berupa level pelumas , setingan preload, setingan rebound dan setingan Compression saja yang dimainkan . . berbeda dengan Team Sidrap dimana menurut Pak Yohanes takehiro Yamamoto gaya ridingnya lebih advance sehingga membutuhkan spring/ per yang sudah diganti lebih advance pula . . . itupun Lagi dalam koridor regulasi . .
Oke sekarang kita langsung ngomongin soal suspensi belakang . . . Karena Mempunyai sistem suspensi yang mirip Buat Segala Motor Honda CBR250RR dan Ninja 250, Showa menghadirkan suspensi belakang Balance Free Rear Cushion ( BFRC) . . .
Ngomong-ngomong soal BRFC, menurut Pak Yohanes Martono -Showa Indonesia . .. Suspensi ini adalah suspensi hi-end Showa yang juga diaplikasikan Mulai tahun 2014 di Ajang balap MotoGP dan World Superbike . . Pak Yohanes menyebut nama Jonathan Rea sebagai salah satu pebalap yang memakai suspensi belakang tipe ini . .
menurut Pak Yohanes, Perbedaannya dengan suspensi monoshock belakang Normal adalah pada Sokbreker tipe BFRC ini di dalamnya terdapat dua tabung yang Mempunyai fungsi masing masing yakni compression dan rebound. Tujuan utamanya adlaah Buat Membikin fluktuasi dari Pressure Balance yang umumnya terjadi di monoshock Normal/ Konvensional dan Membikin model peredaman lebih responsif dan smooth ( cek Grafik di atas ). . . Dengan smoothnya Langkah kerja suspensi diharapkan traksi ban belakang jauh lebih diperoleh . . dan jarang slide . . Paham sendirikan slide Pas Pas banyak merugikan Laptime . . . Kalau Menyaksikan strukturnya sih Showa BRFC ini memang nggak jauh beda dari Model suspensi TTX dari Ohlins . . wiwww
Tengah Tengah karena sistem setingan Bagus preload, compression maupun reboundnya berupa putaran ulir yang sangat teliti, maka dibutuhkan pencatatan data . . Oleh karena itu team Astra Honda racing team akhirnnya memang berupaya mempersiapkan satu teknisi suspensi yang Tertentu Dedicated menangani suspensi dari 4 motor Bagus 3 unit CBR250RR dan satu unit CBR600RR yang dipakai diajang ARRC tahun ini, dan Gaya seperti ini nggak jauh seperti yang Pandai sobat lihat di Paddock MotoGP maupun WorldSBK . .
Plus Tengah data Acquistion suspensi belakang yang dihadirkan berupa stroke sensor yang datanya disimpan di Sistem data Logger Buat kemudian Pandai di download dan di analisa Buat perbaikan performa motor kedepan . .. jadi pada dasarnya apa Yang dirasakan rider Pandai di Cek silang dengan data sehingga masalah detail dari motor pun Pandai lebih terlihat
Pandai dibayangkan deh sob management yang ditampilkan oleh team Astra Honda racing team ( AHRT ) ini, Mereka bukan hanya mempersiapkan Motor yang Ready To race saja Bagus dalam sudut pandang mesin maupun suspensi, Tetapi atmosfer Paddock yang sangat sangat Kondusif dan nyaman . . liputanindo mencoba mengilustrasikan seperti apa suasana Paddoknya . . Rapi, Profesional, Prosedural, Rapi, ter-management dengan apik serta menhadirkan rasa kekeluargaan yang kental . . Mungkin ini salah satu resep yang Absah Absah saja dikembangkan oleh team lain . .. Semoga Bermanfaat
Taufik of BuitenZorg