
MENTERI Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto akan mereplikasi program Desa Hasil karya ke desa-desa di seluruh Indonesia.
Ketika ini program tersebut sudah berhasil diterapkan di Desa Muara Tinobu dan Desa Laramo, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.
Sebanyak dua Desa Hasil karya dalam pendampingan Badan Riset dan Hasil karya Nasional (BRIN) ini Mempunyai latar belakang berbeda yakni Desa Muara Tinobu dengan basis potensi kelautan, dan Desa Laramo dengan basis potensi perkebunan.
“Desa Muara Tinobu dan Desa Laramo merupakan Teladan konkret dari Desa Hasil karya yang digawangi Prof Siti Zuhro dan Kawan-Kawan di Rendah arahan BRIN,” ungkap Mendes Yandri Ketika mengunjungi Desa Hasil karya Muara Tinobu, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, Rabu (11/12).
Menurut Mendes Yandri, dengan keberhasilan dan perkembangan yang sangat bagus dari dua desa tersebut, pihaknya berencana menjadikan Desa Hasil karya Kepada direplikasi ke desa-desa lain di seluruh Indonesia.
Dia memastikan Desa Hasil karya Tak akan menggeser potensi daerah Kepada kemudian diganti dengan potensi baru, melainkan Meningkatkan potensi yang Eksis di desa tersebut dengan kesadaran sumber daya Sosok yang mau digerakkan dan diberdayakan.
Mendes Yandri menyebut kata kunci keberhasilan dan kesuksesan Kepada mereplikasi Desa Hasil karya Eksis dua Merukapan pemberdayaan dan pendampingan.
Karena itu, partisipasi masyarakat sangat Krusial dalam keberhasilan program tersebut.
“Jadi kalau Sekadar diberdayakan dan Tak didampingi Tak akan berhasil juga. Kalau hanya didampingi dan Tak Eksis pemberdayaan Tak berhasil juga. Dua kata kunci ini, pemberdayaan dan pendampingan, itulah yang dilakukan BRIN,” ujar Yandri.
Kepala BRIN Laksana Tri Handoko dalam kesempatan sama mengatakan tugas Istimewa instansinya selain melakukan penelitian dan riset juga melakukan Hasil karya.
Menurut Tri Handoko, Hasil karya Tak hanya dilakukan di kota. Melalui Desa Hasil karya ini menjadi bukti BRIN juga Konsentrasi mengurus desa. Karena itu, dia berharap agar program desa Hasil karya ini juga Dapat direplikasi di seluruh desa di Indonesia.
“Kami Tak hanya mengurusi kota, tapi kami juga mengurusi desa. Ini bentuk, bukti dan komitmen kami Kepada masuk ke desa. Semoga ke depan (Desa Hasil karya) Dapat direplikasi ke desa-desa lain,” ujar Tri Handoko.
Sebagai informasi, Desa Hasil karya bertujuan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat desa. Selain itu, juga mengedukasi masyarakat melalui kekuatan kolektif masyarakat dari berbagai Etnis, etnisitas, dan profesi.
Program ini dilakukan Kepada mendorong Penyelenggaraan program pelayanan publik pemerintah desa yang berkualitas, berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
Program Desa Hasil karya terdiri dari lima klaster atau pilar Istimewa, yakni Smart People, Smart Governance, Smart Economy, Smart Living/Environment, dan Smart Heritage. Kelima klaster menjadi satu kesatuan yang utuh dan saling melengkapi.
Turut mendampingi Mendes Yandri dalam kunjungan ini, Merukapan Penasihat DWP Kemendes PDT Ratu Rachmatu Zakiyah, Peneliti Istimewa BRIN Siti Zuhro, dan Staf Spesialis Bidang Interaksi Antar-Lembaga Samsul Widodo.
Selain itu, Ketua DPRD Sulawesi Tenggara La Ode Tariala, Penggerak Swadaya Masyarakat Hanna Prastuti, Kadis PMD Sulawesi Tenggara I Gede Panca, Bupati Konawe Utara Ruksamin, Wakil Bupati Konawe Utara Abuhaera, serta seluruh jajaran Forkopimda. (Ant/N-2)

