Kulon Progo Tingkatkan Kewaspadaan Cacar Monyet Seiring Dibukanya Penerbangan Global

Kulon Progo Tingkatkan Kewaspadaan Cacar Monyet Seiring Dibukanya Penerbangan Internasional
Pemkab Kulon Progo, meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi penyebaran cacar monyet seiring dengan dibukanya kembali penerbangan internasional ke Singapura dan Malaysia.(Antara)

PEMERINTAH Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, meningkatkan kesiagaan terkait potensi penyebaran cacar monyet, seiring dengan dibukanya kembali penerbangan internasional ke Singapura dan Malaysia melalui Bandara Global Yogyakarta. Langkah ini dilakukan sebagai upaya pencegahan dini terhadap kemungkinan masuknya virus tersebut ke wilayah Indonesia.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kulon Progo, Rina Nuryati, mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dengan tetap menerapkan prinsip perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). 

“Masyarakat yang baru saja melakukan perjalanan dari luar negeri, khususnya dari negara yang telah melaporkan kasus cacar monyet, diharapkan segera melapor ke Puskesmas terdekat untuk pemantauan lebih lanjut,” kata Rina Nuryati.

Cek Artikel:  Banjir Bandang Melanda Kota Ternate, 13 Orang Meninggal Dunia

Baca juga : Belajar dari Inggris, Skrinning Virus Cacar Monyet di Pintu Masuk Negara

Rina juga menekankan pentingnya menjaga daya tahan tubuh melalui pola makan seimbang, olahraga teratur, dan istirahat yang cukup. “Kalau ada gejala yang mencurigakan, segera periksa ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat,” tambahnya.

Cacar monyet, yang kembali muncul pada awal 2022 di Amerika dan Eropa, telah menjadi perhatian khusus Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) karena berpotensi menjadi kejadian luar biasa (KLB). 

Pada 26 Juli, sebanyak 75 negara telah melaporkan kasus cacar monyet, meskipun hingga kini Indonesia belum mencatatkan adanya kasus. Tetapi, Singapura sebagai negara tetangga telah melaporkan kasusnya, yang menjadi perhatian serius bagi otoritas kesehatan di Indonesia, terutama bagi para pelaku perjalanan internasional.

Cek Artikel:  Tujuh Juta Liter Air Rapi Digelontorkan Atasi Kekeringan di Jawa Tengah

Baca juga : Bandara Pekanbaru Gunakan Alat Canggih Deteksi Cacar Monyet

Rina menjelaskan gejala cacar monyet hampir mirip dengan cacar air, namun dengan ciri khas berupa nyeri pada kelenjar getah bening. “Selain ruam-ruam dan bintil-bintil di kulit, cacar monyet juga ditandai dengan pembengkakan kelenjar getah bening di leher, selangkangan, dan ketiak,” jelasnya.

Demi pengobatan, Dinas Kesehatan telah menyiapkan antivirus dan menggunakan laboratorium PCR sebagai alat diagnostik. Kalau ditemukan kasus yang bergejala atau suspek, sampel akan dikirim ke laboratorium di Jakarta, seperti laboratorium Sri Ummiati dan IPB satwa primata, untuk pemeriksaan lebih lanjut.

“Meski hingga kini Indonesia belum melaporkan kasus cacar monyet, kewaspadaan tetap harus dijaga,” pungkas Rina.

Cek Artikel:  Masyarakat Pesisir Diminta Waspadai Potensi Rob

Dengan langkah-langkah pencegahan ini, Pemkab Kulon Progo berharap dapat meminimalkan risiko masuknya virus cacar monyet dan melindungi kesehatan masyarakat dari ancaman penyakit yang berpotensi menjadi wabah ini. (Z-3)

Mungkin Anda Menyukai