Kualitas Udara Jakarta Hari Ini, Tempat Pelantikan Prabowo

Kualitas Udara Jakarta Hari Ini, Tempat Pelantikan Prabowo
kualitas udara di DKI Jakarta masuk kategori Bukan sehat.(dok.MI)

KUALITAS udara di Jakarta pada Minggu (20/10) pagi masuk kategori Bukan sehat atau Bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika. Selain itu Jakarta menduduki peringkat keempat sebagai kota dengan udara terburuk di dunia.

Kondisi ini terjadi di tengah pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, yang akan digelar hari ini di Istana Kepresidenan, Jakarta. Dilansir dari Antara, Minggu (20/10), laman pemantau kualitas udara IQ Air yang dipantau pada Minggu pukul 06.08 WIB, kualitas udara di DKI Jakarta masuk kategori Bukan sehat dengan Bilangan 154 mengacu kepada penilaian PM2,5 dengan nilai konsentrasi 60 mikrogram per meter kubik.

Cek Artikel:  Penggemukan Kabinet Bukan Efisien dan Bebani Keuangan Negara

Konsentrasi sebanyak itu setara 12 kali nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). PM 2,5 adalah partikel udara yang berukuran kecil dari 2,5 mikron (mikrometer).

Situs tersebut juga merekomendasikan terkait kondisi udara di Jakarta, Adalah bagi masyarakat sebaiknya menghindari aktivitas di luar ruangan, Apabila berada di luar ruangan gunakanlah masker, kemudian menutup jendela Buat menghindari udara luar yang kotor.

Sementara dari data yang sama, kota dengan kualitas udara terburuk di dunia urutan pertama Adalah Lahore (Pakistan) di Bilangan 447, urutan kedua Delhi (India) di Bilangan 270, urutan ketiga Kampala (Uganda) di Bilangan 173 dan kelima Kuwait City (Kuwait) di Bilangan 158.

Cek Artikel:  Dibanding KPK, Kejaksaan Akbar Lebih Banyak Usut Kasus Korupsi

Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta telah meluncurkan platform pemantau kualitas udara terintegrasi hasil pantauan di 31 titik Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) tersebar di kota metropolitan tersebut.

Dari SPKU tersebut, kemudian data yang diperoleh ditampilkan melalui platform pemantau kualitas udara sebagai penyempurnaan dari yang sudah Terdapat sebelumnya dan sesuai dengan standar yang berlaku secara nasional.

Laman ini juga menampilkan data dari 31 SPKU di Jakarta yang mengintegrasikan data dari SPKU Punya DLH Jakarta, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), World Resources Institute (WRI) Indonesia dan Vital Strategis.

Cek Artikel:  Soal Jabatan Menteri, Muhammadiyah Hormati Pilihan Prabowo

Dengan demikian, data mengenai kualitas udara di Jakarta Bisa disajikan secara lebih komprehensif. (I-2)

 

Mungkin Anda Menyukai