Tim KSSK Menteri Keuangan Sri Mulyani, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar, dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa. Foto: dok Kemenkeu.
Jakarta: Komite Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) pada triwulan IV-2024 mencatat inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) 2024 terjaga dalam kisaran sasaran 2,5±1 persen. Ini sejalan inflasi IHK Desember 2024 yang tercatat sebesar 1,57 persen secara year on year (yoy).
Hal ini sebagaimana disepakati dalam rapat berkala KSSK I-2025 pada Selasa, 21 Januari 2025, yang dihadiri Menteri Keuangan Sri Mulyani, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar, dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa.
Inflasi inti terkendali pada level 2,26 persen yoy sejalan dengan konsistensi Etnis Mengembang kebijakan BI (BI-Rate) Demi mengarahkan ekspektasi inflasi sesuai dengan sasarannya.
Sementara itu, inflasi volatile food (VF) Lanjut menurun didukung oleh peningkatan pasokan pangan seiring berlanjutnya musim panen, serta eratnya sinergi pengendalian inflasi oleh Tim Pengendalian Inflasi Pusat/Daerah (TPIP/TPID) melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). Ke depan, Pemerintah dan BI meyakini inflasi terkendali dalam sasarannya sebesar 2,5±1 persen pada 2025 dan 2026.
Inflasi inti juga diprakirakan terkendali karena ekspektasi inflasi yang terjaga, kapasitas ekonomi yang memadai, imported inflation yang terkendali, dan Akibat positif dari digitalisasi. Melansir laman Kementerian Keuangan, Senin, 27 Januari 2025, inflasi VF diprakirakan terkendali didukung sinergi pengendalian inflasi oleh Pemerintah dan BI.
Ilustrasi. Foto: Liputanindo.id
Stabilitas Sistem Keuangan terjaga
Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) pada triwulan IV-2024 tetap terjaga di tengah divergensi pertumbuhan ekonomi dunia serta ketidakpastian pasar keuangan Dunia yang meningkat. Memasuki awal triwulan I-2025, perkembangan perekonomian dan pasar keuangan Lanjut dipantau dan diantisipasi seiring berlanjutnya downside risk dan dinamika eksternal.
Tim KSSK akan Lanjut memperkuat waspada serta meningkatkan koordinasi dan sinergi antarlembaga, dalam upaya memitigasi potensi Akibat rambatan Elemen-Elemen risiko Dunia terhadap perekonomian dan sektor keuangan dalam negeri.
BI Lanjut memperkuat respons bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran Demi menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Kebijakan moneter diseimbangkan Demi menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan (pro-stability and growth). Sedangkan kebijakan makroprudensial, digitalisasi sistem pembayaran, pendalaman pasar Dana, serta ekonomi-keuangan inklusif dan hijau Lanjut diarahkan Demi mendorong pertumbuhan (pro-growth).