DEPUTI II Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Abetnego Tarigan, mengatakan pakaian adat Betawi yang dikenakan Presiden Joko Widodo memiliki makna sebagai simbol terima kasih untuk Kota Jakarta sebagai ibu kota dalam pidato kenegaraan terakhirnya.
“Presiden memaknai pakaian adat betawi sebagai simbol terima kasih untuk Kota Jakarta yang sudah resmi menjadi Ibu Kota sejak tahun 1966,” kata Abetnego, di Jakarta, Jumat (16/8).
Baca juga : Presiden Jokowi Kenakan Pakaian Eksist Betawi di Sidang Pahamnan MPR 2024
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo mengenakan pakaian Bangsawan Ujung Serong asal Betawi saat menghadiri Sidang Pahamnan MPR RI serta Sidang Serempak DPR RI dan DPD, di gedung Nusantara kompleks Parlemen, Jakarta.
Baca juga : Pakaian Eksist Betawi Jokowi Tak Mengartikan Sinyal Kaesang di Pilgub Jakarta
Abetnego menjelaskan lebih lanjut bahwa pakaian adat yang dipilih oleh Presiden ini mencerminkan nilai-nilai kesopanan, ketaatan terhadap agama, kekuatan, dan kebijaksanaan yang disimbolkan dari warna dan motif yang tegas dan berani, serta kebijaksanaan yang sangat dihormati dalam budaya Betawi.
“Betawi merepresentasikan wajah Indonesia, jauh sebelum Indonesia merdeka, mengenai akulturasi yang kuat dari berbagai suku bangsa di Indonesia,” ungkapnya.
Baca juga : DPR Bakal Kasih Apresiasi Jokowi di Pidato terakhir Sidang Pahamnan
Deputi Bidang Pembangunan Orang KSP ini juga menjelaskan filosofi di balik baju adat Betawi ini. Yakni sebagai perjuangan bersama selama 10 tahun ini dalam menghadapi berbagai tantangan bangsa demi memajukan Indonesia.
“Seperti halnya pakaian ini yang telah bertahan melintasi zaman, bangsa Indonesia juga telah menunjukkan ketangguhan dan kegigihan dalam membangun negeri dengan cerminan nilai-nilai luhur,” pungkas Abetnego.
(H-3)
