Krusialnya Deteksi Pagi untuk Tingkatkan Kesempatan Kesembuhan Kanker hingga 90

Pentingnya Deteksi Dini untuk Tingkatkan Peluang Kesembuhan Kanker hingga 90%
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menekankan pentingnya deteksi dini untuk meningkatkan tingkat kesembuhan hingga 90%. (freepik)

PEMERINTAH Indonesia secara resmi memperkenalkan Rencana Pencegahan dan Pengendalian Kanker Nasional 2024-2034, sebagai upaya nasional melawan kanker, sebuah penyakit yang menjadi perhatian utama di Indonesia.

Rencana ini mencakup enam strategi utama yang bertujuan untuk memperkuat pencegahan, deteksi dini, pengobatan, dan pengelolaan kanker. Salah satu fokus utamanya adalah pencegahan dan deteksi dini, dengan mengutamakan kampanye edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gaya hidup sehat dan pentingnya melakukan deteksi dini.

Pemerintah menargetkan peningkatan skrining dan deteksi dini, khususnya untuk kanker serviks, melalui metode IVA dan HPV DNA untuk perempuan berusia 30-50 tahun, dengan target capaian 70%. Selain itu, skrining juga akan diperluas ke kanker paru-paru dan kolorektal, dengan sasaran kelompok usia tertentu. Demi kanker payudara, akan ditingkatkan pemeriksaan melalui metode Sadanis dan USG.

Cek Artikel:  Satu Dasa warsa Program JKN, Indonesia Jadi Pencapaian UHC Tercepat

Baca juga : Dukung Penanganan Kanker, Kalbe Bangun Fasilitas Produksi Radiofarmaka Dalam Negeri

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menegaskan pentingnya deteksi dini dalam mengatasi kanker. “Kanker memang menakutkan bagi masyarakat, tetapi dengan teknologi saat ini, jika terdeteksi lebih awal, 90% kasus kanker bisa diobati, dirawat, dan sembuh,” jelas Menkes.

Menkes juga menambahkan teknologi yang tersedia memungkinkan penyembuhan kanker jika dideteksi sejak awal. Oleh karena itu, masyarakat diimbau rutin melakukan skrining dan tidak takut untuk memeriksakan diri. Misalnya, pencegahan kanker serviks bisa dilakukan melalui imunisasi HPV.

Demi mendukung rencana ini, pemerintah berkomitmen menambah fasilitas dan peralatan medis di rumah sakit di seluruh Indonesia. Tiba tahun 2027, akan ada penambahan alat diagnostik seperti 276 mammografi, 236 CT scan, 34 SPECT-CT, dan 8 PET-CT. Selain itu, kapabilitas rumah sakit di 514 kabupaten/kota dan 38 provinsi juga akan ditingkatkan untuk menyediakan layanan kanker yang komprehensif, termasuk layanan paliatif.

Cek Artikel:  Ketua Alumni Fakultas Hukum IKA FH Usakti Dukung Pusingkatan Kesejahteraan Hakim

Dengan rencana komprehensif ini, diharapkan Indonesia dapat menjadi contoh dalam upaya pengendalian kanker di tingkat regional maupun global. (kemkes/Z-3)

Mungkin Anda Menyukai