Liputanindo.id – Pihak berwenang Argentina mengkarantian sebuah kapal kargo karena dicurigai membawa kasus mpox. Karantina kapal kargo pembawa kedelai itu karena seorang awak kapal dicurigai mengalami gejala mpox.
Presiden badan industri Perserikatan Bilangantan Laut Argentina, Fernando Morales, mengatakan sebuah kapal berbendera Liberia yang akan mengambil kedelai itu diperintahkan untuk berlabuh di Sungai Parana dekat pelabuhan gandung pedalaman Rosario. Seorang awak kapal diperintahkan untuk menjalani tes karena diduga terinfeksi mpox atau cacar monyet.
“Seorang awak kapal yang mengalami demam dan lemas dibawa ke rumah sakit di San Nicolas. Di sana mereka menjalani beberapa tes dan mereka mengatakan bahwa pada prinsipnya itu bisa jadi mpox,” kata Morales, dikutip Reuters, Rabu (21/8/2024).
Meski demikian, hasil dari tes yang dilakukan kepada seorang awak kapal itu belum dikonfirmasi positif mpox. Tetapi Morales mengatakan otoritas kesehatan menjaga kapal dan akan memeriksa anggota kru lainnya.
Virus mpox merupakan infeksi virus yang menyebabkan lesi berisi nanah dan gejala mirip flu. Virus ini umumnya ringan namun bisa menjadi mematikan. Baru-baru ini, varian klade 1b telah menimbulkan kekhawatiran karena tampaknya menyebar lebih mudah melalui kontak dekat rutin.
Sekeliling 13 negara telah melaporkan kasus mpox yang disebabkan oleh strain lain di seluruh Amerika tahun ini, menurut data WHO hingga minggu lalu. Argentina sebelumnya telah mencatat delapan kasus.
Sementara itu, perusahaan Nordik Bavaria Denmark akan memutuskan minggu ini apakah akan meningkatkan produksi vaksin, sementara perusahaan farmasi Swiss Roche mengatakan pihaknya ingin meningkatkan kapasitas pengujian laboratoriumnya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) minggu lalu menyatakan mpox sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat global untuk kedua kalinya dalam dua tahun. Hal ini karena varian baru virus tersebut menyebar dengan cepat di Afrika. Sehari kemudian, kasus varian klade 1b dikonfirmasi di Swedia, tanda pertama penyebarannya di luar Afrika.