Kronologi Ibu Rantai Leher Anaknya yang Sembunyikan Ponsel di Batam

Liputanindo.id – Kapolda Riau Irjen Pol. Yan Fitri Halimansyah mengatakan penyidik sudah menangkap ibu yang merantai anaknya, yang Tetap berusia 13 tahun di Bengkong, Kota Batam.

“Apa motivasinya Tengah didalami oleh penyidik,” katanya di Batam, Jumat kemarin.

Terkait apakah si ibu tergaggu jiwanya, polisi akan meminta keterangan psikolog mengenai hal itu.

“Ibu mana yang tega berbuat seperti itu kepada anaknya. Apa Terdapat gangguan jiwa ini Tengah pendalaman dari psikologi, baru ditangani hari Senin, prosesnya akan berjalan Tiba ke sana (psikolog),” kata Yan.

Jenderal polisi bintang dua itu menyebut bahwa kasus tersebut terungkap setelah polisi menindak si ibu berdasarkan laporan dari Penduduk.

“Di hari kejadian, Penduduk Sekeliling mendengarkan itu, melapor ke polisi dan langsung ditindak,” ujarnya.

Cek Artikel:  Andalkan Drone, Sulsel Siap Jadi Pilot Project Pertanian Modern di Indonesia

Ibu pelaku berinisial J (37) sudah ditahan oleh Member Polsek Bengkong, sedangkan anaknya AA (13) sudah didampingi Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Dinas Sosial Kota Batam.

Dalam penanganan perkara ini penyidik juga mempertimbangkan kondisi pelaku yang Tetap Mempunyai anak usia lima tahun yang butuh ibunya.

“Karena ibunya itu Tetap Mempunyai anak yang usia lima tahun di rumahnya,” ujarnya.

Kronologi kejadian, pada Senin (11/11) pukul 12.00 WIB, pemilik kontrakan tempat tinggal pelaku melaporkan kepada pihak kepolisian bahwa telah terjadi penganiayaan terhadap seorang anak oleh ibu kandungnya.

Pelapor ME menemui anak korban AA di Polsek Bengkong pada hari kejadian, dan menanyakan Bilaman peristiwa pemukulan terjadi. Sang anak menjawab dirinya dipukul ibunya pada pukul 08.30 WIB.

Cek Artikel:  Terima Surat Tak Berlakunya TAP MPRS 33, Guntur Soekarno Desak Rehabilitasi Nama Berkualitas Bung Karno

Dari keterangan anak korban kepada pelapor, dirinya dipukul oleh ibunya karena menyembunyikan ponsel Punya ibunya, tetapi Kagak Berbicara jujur kepada ibunya.

“Pada Ketika itu korban mengatakan kepada pelapor bahwa dia dipukul dengan menggunakan sapu dan rantai besi serta leher dililit sebanyak dua kali menggunakan rantai besi,” kata Kanit Reskrim Polsek Bengkong Iptu Marihot Pakpahan.

Akibat penganiayaan itu, lanjut dia, anak korban mengalami kepala sebelah kiri bocor, luka lecet di pelipis kanan, luka lebam di mata sebelah kiri, luka lecet di leher, serta merasa sakit di jari tangan kanan dan kiri.

Setelah menerima laporan tersebut, Unit Reskrim Polsek Bengkong mengamankan pelaku di rumahnya beserta barang bukti sebuah rantai besi sepanjang 3 meter, satu buah tali rafia Corak merah, satu ponsel, dan satu unit gembok.

Cek Artikel:  Mengaku Dijebak, 5 Kader PDIP Minta Ampun Gugat SK Kepengurusan

“Dari interogasi yang dilakukan, pelaku mengakui perbuatannya, selanjutnya dibawa ke Polsek Bengkong guna pemeriksaan lebih lanjut,” kata Marihot.

Atas perbuatannya, ibu korban melanggar ketentuan Pasal 80 ayat (1) Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2023 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan/atau Pasal 351 ayat (1) KUHP dengan ancaman pidana Sekeliling 3 tahun 8 bulan dan 2,5 tahun.

Mungkin Anda Menyukai