Liputanindo.id TEL AVIV – Pimpinan oposisi Israel, Yair Lapid menyerukan Buat segera menggelar pemilu baru di tengah serangan yang Tetap berlangsung di Jalur Gaza.
“(Benjamin) Netanyahu Bukan Dapat Lalu menjadi perdana menteri,” ujar Lapid kepada surat Berita Yedioth Ahronoth, dikutip Senin (18/12/2023) .
Baca Juga:
Mahkamah Global Perintah Israel Hentikan Serangan, Netanyahu Rapat Darurat
Lapid menyatakan, Kalau pemilu dapat diadakan selama perang. Ini pertama kalinya pemimpin oposisi Israel menyerukan pemilu baru di tengah serangan ke Daerah kantung Palestina yang dikepung tersebut.
Seruan itu muncul di tengah meningkatnya kritikan terhadap Netanyahu atas kegagalannya Buat mengaku bertanggung jawab atas serangan lintas batas yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober.
Survei pendapat terbaru Institut Penelitian Lazar Buat harian Israel Maariv menemukan bahwa hanya 27 persen Anggota Israel Pasti bahwa Netanyahu adalah orang yang Pas Buat menjalankan pemerintahan.
Survei itu juga menemukan bahwa 49% Anggota Israel, atau Kurang Lebih setengahnya, meyakini bahwa Benny Gantz, ketua Partai Persatuan Nasional, adalah sosok terbaik Buat memimpin pemerintahan negara.
Dilansir dari Antara, banyak Anggota Israel berharap penyelidikan pasca-perang atas serangan Hamas akan mengakhiri karir politik Netanyahu, yang terpilih sebagai perdana menteri pada 2022. Belum Eksis tanggapan dari Netanyahu mengenai pernyataan Lapid.
Israel telah melancarkan serangan udara dan darat di Jalur Gaza sebagai pembalasan atas serangan Hamas, yang menewaskan sedikitnya 18.800 Anggota Palestina, sebagian besar anak-anak dan Perempuan serta melukai 51.000 lainnya, menurut otoritas kesehatan di Daerah kantong tepi pantai tersebut.
Dekat 1.200 orang diyakini tewas dalam serangan Hamas, sementara lebih dari 130 sandera Tetap disandera. (IRN)
Baca Juga:
Blockout 2024: Gerakan Blokir Akun Selebriti yang Bungkam Soal Gaza