Kritik JIS, Bang Doel Rupanya Enggak Eksis Tempat Jualan Suvenir

Kritik JIS, Bang Doel: Ternyata Enggak Ada Tempat Jualan Suvenir
Suasana di Jakarta International Stadium (JIS) di Jakarta, Jumat (9/2/2024).(MI/Susanto)

BAKAL calon wakil gubernur DKI Jakarta Rano Karno alias Bang Doel mengkritik Jakarta International Stadium (JIS) lantaran tidak memiliki tempat berjualan suvenir.

Padahal, katanya, suvenir menjadi salah satu cara untuk meraup keuntungan dari tempat berolahraga. Rano lantas membandingkan JIS dengan stadion milik klub sepak bola Barcelona atau klub sepak bola AC Milan yang memiliki tempat berjualan suvenir.

“Rupanya JIS ini enggak ada business center. Anda bayangkan, [JIS] enggak ada tempat penjualan suvenir. Namanya sport itu, souvenirs center, itu bagian daripada kehidupan dari bisnis olahraga itu,” kata dia di kediamannya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Senin (9/9/2024).

Baca juga : Rano Karno: Kita Pilih Ketuanya itu yang Gendeng 

Cek Artikel:  PDIP Usung Kader Golkar Sachrudin di Pilwalkot Tangerang

“Kita lihat Barcelona, AC Milan, pasti mereka di stadion ada outlet souvenir,” lanjutnya.

Ia menduga, bahwa hal itu belum sempat dibangun. Ia juga mengungkap operasional JIS memang tak bisa digratiskan.

Tetapi, keringanan pajak dari operasional JIS bisa jadi diberlakukan. Hal itu dilakukan agar peminat JIS semakin meningkat.

Baca juga : Paslon Gencar Sambangi Anggota, KPU DKI : Silahkan Bawaslu Menilai

“Makanya kemarin dibilang mungkin enggak JIS gratis? Enggak mungkin dong, enggak mungkin JIS gratis. Kalau ada misalnya pajak diringankan bisa, operasional yang lain bisa,” sebut Rano.

Selain itu, Rano juga turut menyoroti terkait polemik warga Kampung Bayam yang digusur dari JIS. Menurut Rano, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta saat ini seharusnya bisa memberikan pekerjaan kepada warga Kampung Bayam.

Cek Artikel:  Wali Kota Cilegon Tegaskan Independenitas ASN Menjelang Pilkada 2024

Ia mengingatkan, syarat pekerjaan yang diberikan kepada warga Kampung Bayam seharusnya tidak dipersulit. Mengingat, latar belakang warga Kampung Bayam yang kebanyakan tak menempuh pendidikan tinggi.

“Apa solusinya? Apa enggak bisa mereka dicarikan pekerjaan? Pandai, saya yakin bisa,” sebut Rano.

“Belum pernah kerja bagaimana mau pengalaman? Kerja dulu, baru dapat pengalaman,. Itu yang harusnya diciptakan. Pandai, bisa Jakarta melakukan itu. Nah mudah-mudahan itu jadi program kita,” lanjut dia. (Far/P-3)

 

Mungkin Anda Menyukai