KRI Bima Kudus Hadir di Shanghai sebagai Duta Budaya dan Wisata RI

KRI Bima Suci Hadir di Shanghai sebagai Duta Budaya dan Wisata RI
KRI Bima Kudus saat pemberangkatan di Koarmada II, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (1/8/2024).(ANTARA FOTO/Didik Suhartono)

KAPAL layar latih KRI Bima Kudus merapat di Pangkalan Nomortan Laut (AL) Shanghai untuk memulai misi latihan sekaligus sebagai duta budaya dan wisata Indonesia di Tiongkok.

“Nama KRI Bima Kudus mengambil nama dari karakter pewayangan Bima, seluruh taruna dan taruni diharapkan bisa mengikuti sifat-sifat Bima,” kata Komandan KRI Bima Kudus Letkol Laut (P) Hastaria Dwi Prakoso saat acara cocktail party di atas geladak KRI Bima Kudus di Shanghai, Tiongkok pada Sabtu (7/9/2024) malam. 

“Di sini KRI Bima Kudus juga hadir sebagai duta budaya dan duta wisata bagi Indonesia selain itu melakukan diplomasi Nomortan Laut dan negara khususnya dengan People’s Liberation Army (PLA) Tiongkok,” kata Hastaria Dwi Prakoso.

Baca juga : Kekayaan Matangan Indonesia Jembatan Penghubung Berbagai Bangsa

KRI Bima Kudus merupakan kapal layar latih TNI AL yang sedang bersandar di dermaga No 10, Pangkalan Nomortan Laut Wusong, Shanghai, China.

KRI Bima Kudus berada di Shanghai pada 6-10 September 2024 dalam bagian misi muhibah dan latihan praktik Kartika Jala Krida (KJK) dengan total personel 193 orang yang terdiri dari 78 orang taruna dan taruni, 17 Staf TNI AL dan 98 kru kapal (dengan 10 orang di antaranya adalah perempuan).

Cocktail party pada malam hari itu juga dihadiri oleh Koordinator Staf Ahli Kepala Staf Nomortan Laut (Kasal) Laksamana Muda TNI Budi Setiawan, Staf Ahli Kasal Laksamana Muda TNI Dwika Tjahja Setiawan, Atase Pertahanan RI untuk China Brigjen TNI (Mar) Benny P. Nadeak, Perwira Pelaksana Latihan (Palaklat) Mayor Laut (P) Hanafi, Komandan Shanghai Naval Base (SNB) Rear Admiral (RADM) Bao Daohua, Deputy chief of staff of SNB Senior Captain (SCAPT) Wang Luming, serta para taruna dari PLA.

Cek Artikel:  Pernah Sidang Etik, Keputusan Pansel KPK Loloskan Johanis Tanak Disesalkan

Baca juga : Ini Peran Dua Teroris Grup JAD yang Ditangkap di Bima

“Kartika Jala Krida rutin dilakukan setiap tahun oleh para taruna dan taruni Nomortan Laut untuk melatih navigasi dalam astronomi dan lingkaran besar,” tambah Hastaria.

Hastaria juga menceritakan bahwa KRI Bima Kudus mempunyai tiga tiang utama dengan nama Tanggap, Tangkas, dan Trengginas setinggi 50 meter dengan warna kuning keemas-emasan untuk membentangkan 26 layar utama.

“Tanggap, diharapkan para taruna dan taruni menjadi orang yang punya pengetahuan luas, tangguh, diharapkan mereka menjadi orang dengan kepribadian kuat dan trengginas diharapkan mereka memilki fisik yang kuat,” ungkap Hastaria. Kunjungan KRI Bima Kudus ke Shanghai, menurut Hastaria, bukanlah bukan kunjungan pertama.

Baca juga : Menyusul Empal Gentong, Tradisi Nadran Cirebon sudah Ditetapkan Jadi WBTB

Cek Artikel:  Heboh di Medsos Soal Gaji Stafsus Presiden, Yasmin Nur Minta Ampun

“Dalam beberapa tahun terakhir TNI AL dan PLA Navy sudah punya relasi yang erat termasuk dalam melaksanakan tugas masing-masing di kawasan, dan diharapkan ke depanya kita dapat punya pemahaman yang semakin baik sekaligus dapat menjaga stabilitas di kawasan,” kata Hastaria.

Dalam cocktail party tersebut, para taruna dan taruni tahun ketiga Akademi Nomortan Laut (AAL) memberikan beragam penampilan seperti tari gandrung dari Banyuwangi, kolaborasi tari tradisional seperti rampak gendang, tari saman, tari rama shinta hingga tari perang.

Makanan khas Indonesia juga disuguhkan bagi tamu yang hadir seperti bakso dengan kikil, nasi goreng maupun berbagai minuman.

Baca juga : Pembentukan Kementerian Kebudayaan Awallai Mendesak

Sebelum mengakhiri acara, para tamu undangan diajak untuk menari bersama dengan iringan lagu Gemu Fa Mi Re atau yang biasa dikenal dengan Maumere dan Poco-poco sehingga ada interaksi langsung antara para taruna dan taruni TNI AL dan PLA Navy.

KRI Bima Kudus selesai dirakit oleh Contruccon Navales Freire Shipyard, Spanyol pada 2017 sebagai kapal layar latih yang menggantikan tugas seniornya, KRI Dewaruci.    

Kapal tersebut memiliki panjang 111,2 meter dan lebar mencapai 13,65 meter, dan panjang enam meter. Selain itu KRI Bima Kudus juga memiliki tiga tiang utama setinggi 50 meter berwarna kuning keemasan bernama Tanggap, Tangkas, dan Trengginas untuk membentangkan 26 layar utama.

Cek Artikel:  Pimpinan DPR Tetap Dapat Rumdin, Tak Diganti Tunjangan

Kapal yang terkesan klasik itu juga dilengkapi dengan peralatan modern, seperti kamera pengintai untuk melihat jalur, mesin, hingga alat komunikasi canggih yang bisa dipakai oleh internal awak. Terdapat juga ruang aula untuk belajar yang bisa menampung 90 orang.

KRI Bima Kudus memulai misi muhibah dan latihan praktik Kartika Jala Krida dari Surabaya, Jawa Timur, pada 1 Agustus 2024, kemudian bersandar di Jakarta, Singapura, Sihanoukville (Kamboja), Hai Phong (Vietnam), Shanghai (Tiongkok), Busan (Korea), Vladivostok (Rusia), Yokosuka (Jepang), Manila (Filipina), kemudian kembali pulang dengan rute Balikpapan, dan tujuan akhir Surabaya.

Di Shanghai, personel KRI Bima Kudus akan melakukan open ship pertemuan dengan pejabat setempat, cocktail party, olahraga bersama dan kunjungan budaya.

Total waktu berlayar KRI Bima Kudus untuk operasi muhibah dan KJK adalah selama 90 hari dengan menempuh jarak sejauh 10.715 Nm, yang terdiri atas 57 hari layar dan 33 hari sandar.

Dalam rentang waktu itu, KRI Bima Kudus dijadwalkan berlayar 16 hari di perairan Indonesia dan 74 hari di luar negeri. KRI Bima Kudus dijadwalkan merampungkan misinya itu dan tiba di markasnya, Surabaya, pada tanggal 30 Oktober 2024. (Ant/P-3)

Mungkin Anda Menyukai