Kredibilitas Prabowo

KATA bapak Afrika Selatan, mendiang Nelson Mandela, kepercayaan ialah fondasi bagi kepemimpinan yang efektif. Mantan Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew bilang, kepercayaan ialah modal Penting seorang pemimpin. Sayangnya, tak Segala pemimpin kuasa menjaga kepercayaan.

Kepercayaan Krusial, bahkan vital. Ia, ujar seorang penulis Amerika dan Spesialis kepemimpinan John C Maxwell, kunci Demi membangun Interaksi yang kuat dengan orang lain. Bagi seorang pemimpin negara, presiden, kepercayaan ialah keniscayaan Demi menjalin Interaksi dengan rakyat.

Ihwal kepercayaan, Presiden Prabowo Subianto boleh menepuk dada. Dia pemimpin yang paling tinggi mendapatkan kepercayaan dari rakyatnya. Itulah yang dapat dibaca dari sejumlah hasil survei 100 hari kinerjanya memimpin negeri ini. Versi Lembaga Survei Indonesia, misalnya, tingkat kepuasan publik terhadapnya 81,4%. Sigi Kompas tak jauh beda, 80,9%. Bilangan The Republic Institute (TRI) lebih wah Tengah, 82,2%. Adapun survei Kedai KOPI mencatat 72,5% masyarakat puas.

Puas berarti percaya. Kalau rakyat puas dengan kinerja Prabowo, berarti mereka percaya kepemimpinannya. Benarkah rakyat memang puas dan percaya? Terdapat yang meragukan.

Tingkat kepuasan tersebut pun dipotret pada Januari Lampau. Saya tak Paham apakah sekarang tetap setinggi itu. Yang saya Paham, belakangan Bahkan banyak hal yang berpotensi menggerus kepercayaan terhadap Prabowo-Gibran. Yang saya Paham, teramat banyak Ungkapan kekecewaan, kejengkelan, kemarahan, dan ketidakyakinan terhadap kepemimpinannya.

Cek Artikel:  Wasit Pemilu Yes Pemain No

Sulit Demi dilupakan bagaimana mak-mak dan penjual gorengan, seblak, mi ayam, dan bakso dibuat geram gegara Pelarangan warung-warung dan pengecer menjual gas melon hingga Demi mendapatkannya sulitnya minta ampun. Antrean panjang terpampang di mana-mana. Sumpah serapah membahana lantaran kebijakan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Demi menata penjualan elpiji 3 kg, tapi kiranya tak matang dalam persiapan. Itu tentu tak Berkualitas Demi merawat kepercayaan rakyat kepada Pak Prabowo.

Lagi tebal dalam ingatan bagaimana seorang wakil menteri menjamin bahwa pabrik tekstil terbesar se-Asia Tenggara di Sukoharjo, Jawa Tengah, Sritex, Kagak akan tutup dan tak akan Terdapat PHK. Dia, Immanuel Ebenezer, bahkan dengan lantang menyatakan lebih Berkualitas kehilangan jabatan ketimbang Menyaksikan banyak pekerja Sritex kehilangan pekerjaan.

Heroik betul. Faktanya? Per 1 Maret 2025, Sritex Formal tutup, Sekeliling 10 ribu orang di-PHK. Realitasnya? Sang wakil menteri tetap saja menjabat. Itu tentu Jelek terhadap kredibilitas pemerintahan Prabowo.

Lagi Terdapat Teladan lain yang Dapat menggoyang kepercayaan rakyat. Ini bahkan terkait langsung dengan Prabowo. Ketika dia dengan lantang meneriakkan ‘Hidup Jokowi…. Hidup Jokowi…. Hidup Jokowi’, di situlah ketidakpercayaan bahwa dia Pandai menjadi presiden seutuhnya kian menggejala. Di situ pula Cita-cita sebagian publik agar kasus dugaan penyimpangan kekuasaan dan korupsi yang menyangkut keluarga Jokowi diadili bak menunggu godot.

Cek Artikel:  Menggugat Usia Capres-Cawapres

Keraguan bahwa Prabowo akan tampil beda sebagai pemimpin negara kiranya semakin mengemuka. Terlebih dalam sejumlah kasus, dia belum satu kata dan tindakan. Dalam perkara judi online, amsalnya. Berulang kali dia berorasi bahwa judol adalah salah satu prioritas penindakan. Kerap kali dia memerintahkan penegak hukum Demi memberantas judol. Faktanya? Belum satu pun bandar besar yang ditangkap. Kelanjutan pemeriksaan terhadap eks Menteri Komunikasi dan Informatika (kini Komdigi) Budi Arie Setiadi juga tak Jernih.

Pun dengan perkara pagar laut. Dulu, Prabowo unjuk ketegasan dengan menginstruksikan Demi bongkar dan usut kerakusan tak bertepi itu. Tetapi, kini? Hanya sekelas kepala desa dan jajarannya yang dikenai perkara. Hanya sejumlah pegawai BPN yang dicopot dari jabatan mereka. Sebaliknya, sang dalang, yang punya Doku sehingga Dapat mengendalikan kekuasaan? Ah, rasanya akan tetap melenggang.

Soal korupsi menjadi catatan tersendiri. Demi yang satu ini, Prabowo berkali-kali umbar janji Demi memerangi. Dia bahkan menyebut koruptor sebagai ‘monyet-monyet, maling-maling’. Dia bersumpah di Rendah Presiden Prabowo Subianto Kagak Terdapat yang kebal hukum. Dia tak akan ragu memburu pelaku hingga Antartika sekalipun. Rakyat, termasuk saya, tentu senang dengan semangat luar Biasa itu. Akan tetapi, kenyatannya?

Cek Artikel:  Rahasia belum juga Usai

Sulit Demi percaya Prabowo total dalam perang melawan korupsi Apabila Lagi Lanjut memercayakan kursi kabinet ke orang-orang yang tersangkut dalam perkara korupsi? Sulit kiranya meyakini bahwa Pak Prabowo serius memberangus korupsi Apabila Demi menyegerakan pengesahan UU Perampasan Aset Tindak Pidana dan mengembalikan kekuatan KPK seperti dulu saja tak mau, padahal Pandai.

Bukankah sebagai pemimpin koalisi pemerintah yang menguasai 80% lebih kursi di parlemen dia Dapat melakukan itu? Kalau DPR memang dablek, bukankah dia Dapat mengeluarkan perppu?

Kepercayaan ibarat Doku di ATM. Saldonya Dapat dijaga, bahkan ditambah dengan Giat menyetor, tapi Apabila Lanjut ditarik, akan terkikis habis. Kepercayaan Dapat dijaga dengan kebijakan prorakyat, dengan gebrakan-gebrakan yang bermanfaat, dengan menyatukan kata dan perbuatan.

Adanya distrust terhadap pemerintah tak Dapat dinafikan. Tagar #KaburAjaDulu mengonfirmasi hal itu. Gerakan Indonesia Gelap adalah penegasan. Kasus dugaan megakorupsi dan aksi tipu-tipu pertamax oplosan oleh para bos anak perusahaan PT Pertamina dan komplotannya menyempurnakan ketidakpercayaan itu.

Segala itu tak boleh dipandang ringan, pantang disikapi dengan candaan dan penyangkalan. Tentu, tak Dapat pula hanya dengan omon-omon.

 

Mungkin Anda Menyukai