SITU Rawagede sebagai tempat wisata yang terletak di Kelurahan Bojong Menteng, Kota Bekasi, dinilai belum memanfaatkan penggunaan teknologi informasi secara optimal dalam hal pemasaran dan manajemen.
Buat itu, sejumlah dosen Universitas BSI dan Universitas Nusa Berdikari yang terdiri dari Cep Adiwiharja, Ani Yoraeni, Zahra, dan Nurul serta dua mahasiswa mereka melakukan pendampingan terhadap Golongan Pemuda Pecinta Lingkungan (KPPL) untuk mengelola daerah wisata yang dulunya pernah menjadi tempat pembuangan sampah dan limbah industri tersebut.
Melalui kegiatan pengabdian program kemitraan masyarakat (PKM) yang didanai Kemendikbudristek, dosen dan mahasiswa memberikan pendampingan kepada KPPL yang dipimpin Krisdayadi dalam hal pemanfaatan teknologi informasi.
Baca juga : Integrasi Akademik dan Nonakademi Pusat perhatian Pengembangan Holistik Mahasiswa
Mereka juga mengadakan workshop untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota KPPL dalam mengelola manajemen dan pemasaran usaha wisata dengan pemanfaatan teknologi informasi.
“Pemanfaatan teknologi dalam usaha wisata amat penting karena membawa berbagai manfaat untuk meningkatkan daya saing, efisiensi, serta kualitas layanan dalam industri pariwisata,” ungkap Ketua Pelaksana Cep Adi, dalam keterangannya, Senin (2/9).
Menurut Ani Yoraeni, anggota tim Universitas Nusa Berdikari, PKM yang berlangsung sejak April sampai November 2024 ini merupakan salah satu pilar dari indikator kinerja utama (IKU) perguruan tinggi.
“Terdapat tiga IKU terkait PKM tersebut yakni, IKU 2 (mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus), IKU 3 (dosen berkegiatan di luar kampus), dan IKU 5 (hasil kerja dosen digunakan oleh masyarakat,” terangnya. Ia berharap dengan pendampingan kepada KPPL setempat dalam hal pemanfaatan teknologi informasi, kawasan wisata Situ Rawagede bisa dinikmati oleh masyarakat secara nyaman.(H-2)