Korsel Sebut Korut Siap Kirim Tambahan Laskar dan Senjata ke Rusia

Korsel Sebut Korut Siap Kirim Tambahan Pasukan dan Senjata ke Rusia
Tentara Korea Utara.(Dok. David Guttenfelder for NPR)

KONFLIK Rusia-Ukraina semakin panas. Korea Selatan melaporkan bahwa Korea Utara sedang bersiap Kepada mengirimkan Laskar tambahan dan peralatan militer ke Rusia Kepada perang dengan negara yang dipimpin Volodymyr Zelenskyy tersebut.

“Eksis indikasi bahwa Korea Utara sedang bersiap Kepada mengirim lebih banyak Laskar dan senjata Kepada mendukung upaya perang Rusia di Ukraina,” kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS) dilansir dari VOA News, Senin (23/12).

Senjata tambahan yang disiapkan termasuk pesawat tanpa awak bunuh diri, dan Korea Utara telah mengirim peluncur roket 240 mm dan artileri gerak sendiri 170 mm ke Rusia.

Korea Utara juga telah mengirim Sekeliling 12.000 tentara ke Rusia, menurut Korea Selatan, Amerika Perkumpulan dan Ukraina.

Cek Artikel:  Korban Tewas akibat Pengeboman Israel di Beit Lahia Lanjut Bertambah

JCS menyebut bahwa sedikitnya 1.100 Penduduk Korea Utara telah terbunuh atau terluka.

Militer Ukraina mengatakan pihaknya menembak Anjlok 47 pesawat nirawak yang diluncurkan Laskar Rusia dalam serangan semalam yang menargetkan beberapa Daerah di negara itu.

Angkatan udara Ukraina mengatakan Rusia menggunakan total 72 pesawat nirawak dalam serangan udara harian terbarunya.

“Pertahanan udara Ukraina menembak Anjlok drone di Daerah Cherkasy, Chernihiv, Kharkiv, Khmelnytskyi, Kyiv, Odesa, Poltava, Sumy dan Zhytomyr,” kata militer Ukraina.

Gubernur Khmelnytskyi Serhii Tiurin mengatakan bahwa serangan pesawat nirawak tersebut merusak sebuah bisnis dan beberapa rumah, serta melukai satu orang.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pihaknya menghancurkan sebuah pesawat nirawak Ukraina di atas Daerah Bryansk, yang terletak di sepanjang perbatasan Rusia-Ukraina.

Cek Artikel:  Kremlin: Kami Bukan Percaya Upaya Pembunuhan Trump Diorganisir Pihak Berwenang

Gubernur Bryansk Alexander Bogomaz menegaskan bahwa Tak Eksis laporan kerusakan atau korban jiwa akibat serangan Ukraina.

Bulan Lewat, media Korea Utara melaporkan bahwa Kim Jong-un mengamati langsung uji coba berbagai jenis drone serang bunuh diri dan menyerukan produksi senjata skala penuh yang semakin Krusial dalam perang modern karena efektivitas biaya.

JCS mengatakan Tak Eksis tanda provokasi spesifik yang terdeteksi dari Korea Utara dan menambahkan bahwa negara tersebut Konsentrasi pada perluasan kerja sama militer dengan Rusia serta mengelola lingkungan domestik secara Konsisten menjelang pertemuan pleno partai Krusial pada akhir tahun.

Kendati demikian, militer Tak menutup kemungkinan Korea Utara dapat melakukan provokasi militer mendadak yang diperkirakan terjadi Sekeliling acara politik besar tersebut, seperti peluncuran rudal balistik jarak menengah yang dilengkapi dengan hulu ledak hipersonik.

Cek Artikel:  Setelah 110 Walikota, Bendera Merah Putih Dikibarkan Pertama Kali di Bowling Green, New York

Ke depan, JCS memproyeksikan Korea Utara akan melanjutkan provokasi Area Serbuk-Serbuk pada tahun depan, seperti meluncurkan balon Pemandu sampah dan melakukan serangan gangguan GPS.

“Karena Korea Utara berkonsentrasi mendukung Rusia tahun depan, kemungkinan besar mereka akan merasa terbebani oleh (kemungkinan) menyebabkan ketegangan atau konflik militer yang Bisa mengarah pada terbentuknya front perang baru,” tambah JCS.

“Tetapi kebutuhan Kepada kerja sama dalam berbagi informasi dengan AS serta membangun sikap kesiapan yang kuat sangat Krusial karena Eksis kemungkinan Korea Utara akan mencoba berbagai provokasi, seperti peluncuran rudal balistik antar benua atau uji coba nuklir Kepada meningkatkan daya tawarnya terhadap AS,” pungkas JCS. (Fer/P-3)

Mungkin Anda Menyukai