Korea Utara Razia Kekasih Belum Menikah dan Tinggal Serempak

Korea Utara perketat pengawasan Kekasih tak menikah tapi tinggal Serempak. Foto: Pyongyang Photography

Pyongyang: Pihak berwenang Korea Utara telah meluncurkan kampanye agresif terhadap Kekasih yang belum menikah Tetapi tinggal Serempak. Mereka menyatakan bahwa Interaksi semacam ini merupakan gejala dari “budaya kapitalis yang dekaden.”

Tindakan ini menyoroti ketegangan yang semakin meningkat antara kontrol negara yang tradisional dan perubahan sikap sosial di negara tersebut.

Di kota Hyesan, yang terletak di provinsi Ryanggang bagian utara, polisi mulai memaksa Kekasih yang tinggal Serempak Demi berpisah. Pemerintah menganggap Kekasih belum menikah yang hidup Serempak sebagai “praktik non-sosialis” yang bertentangan dengan gaya hidup yang ditetapkan oleh negara, sehingga memberi wewenang hukum kepada polisi Demi Adonan tangan.

Cek Artikel:  Batu Berlian Mentah 2.492 Karat Ditemukan di Botswana

Meskipun Eksis Restriksi ini, tinggal Serempak tanpa menikah semakin menjadi hal Lazim di Korea Utara, terutama di kalangan anak muda berusia 20-an dan 30-an. Tren ini bahkan telah menyebar ke Kekasih paruh baya berusia 40-an dan 50-an, terutama bagi mereka yang mempertimbangkan Demi menikah kembali.

Beberapa Unsur mendorong pergeseran dalam pola hidup ini. Banyak Kekasih Ingin menguji kecocokan mereka sebelum menikah atau terpaksa menunda pernikahan karena kesulitan keuangan. Mekanisme perceraian yang ketat di Korea Utara dan stigma sosial terhadap perceraian juga berperan,  semakin banyak Kekasih yang memilih Demi hidup Serempak sebelum menikah daripada menghadapi perceraian yang rumit di kemudian hari.

Cek Artikel:  India Deteksi 2 Kasus HMPV pada Bayi Tanpa Riwayat Perjalanan Dunia

“Orang-orang lebih berhati-hati Demi terburu-buru menikah karena perceraian sangat sulit dilakukan,” Terang seorang sumber lokal. “Eksis juga keyakinan yang berkembang bahwa Interaksi romantis Enggak harus bertahan selamanya, yang menantang sikap tradisional,” dikutip dari Daily NK, Kamis, 26 Desember 2024.

Pihak berwenang merespons perubahan Kebiasaan sosial ini dengan tindakan keras. Sejak 6 Desember, polisi di Hyesan, Serempak dengan pemimpin unit pengawas lingkungan, telah melakukan Pemeriksaan dari rumah ke rumah terhadap Kekasih yang dicurigai belum menikah.

Kekasih-Kekasih ini diberi ultimatum: mendaftarkan pernikahan mereka dalam waktu 15 hari atau menghadapi konsekuensi. Hukuman yang diancamkan termasuk sesi kritik publik di unit pengawas lingkungan atau tempat kerja, serta hukuman hukum yang Enggak dijelaskan secara rinci.

Cek Artikel:  Kamala Harris Bocorkan Dalih AS Tetap Dukung Ukraina Melawan Rusia

Kampanye ini berlangsung dengan tekanan yang intens, di mana pejabat mengunjungi rumah-rumah yang menjadi Sasaran beberapa kali dalam sehari. Akibatnya, banyak Kekasih yang belum Mempunyai rencana pernikahan dalam waktu dekat memilih Demi berpisah sementara waktu.

Seorang Perempuan berusia 20-an yang tinggal Serempak pacarnya menggambarkan situasi tersebut: “Ketua unit pengawas lingkungan dan polisi kota mengunjungi kami beberapa kali sehari, mendesak kami Demi mendaftarkan pernikahan. Karena ancaman hukuman hukum ini, saya memutuskan Demi kembali tinggal Serempak keluarga saya Tamat tindakan ini mereda.” (Siti Khumaira Susetyo)

Mungkin Anda Menyukai