Korea Selatan Pasang Pengeras Bunyi di Perbatasan, Adik Kim Jong Un Murka: Awal yang Berbahaya

Liputanindo.id – Adik Perempuan pemimin Korea Utara Kim Jong Un, Kim Yo Jong, menanggapi ‘serangan’ lewat pengeras Bunyi dari Korea Selatan. Kim mengatakan serangan itu sebagai awal dari situasi yang sangat berbahaya.

Pernyataan Kim Yo Jong muncul setelah Korea Selatan melanjutkan siaran propaganda melalui pengeras Bunyi ke arah Korea Utara sebagai pembalasan terhadap berulang kali Korea Utara mengirimkan balon berisi sampah di tengah meningkatnya ketegangan di Daerah perbatasan antar-Korea.

“Politisi Seoul Lanjut menciptakan lingkungan krisis baru. Mereka sekali Tengah memformalkan perilaku provokatif dengan melanjutkan provokasi melalui pengeras Bunyi sebagai tindakan balasan terhadap inisiatif kami yang menantang,” kata Kim dalam pernyataan yang disiarkan oleh Kantor Siaran Pusat Korea (KCNA), Senin (10/6/2024).

Cek Artikel:  Bertambah, Negara Eropa yang Siap Sayai Kemerdekaan Palestina

Kim mengklaim bahwa Korea Utara akan berhenti mengirimkan balon-balon tersebut awal pekan ini. Tetapi Korea Utara memutuskan akan mengirimkan lebih banyak balon isi sampah menyusul propaganda lewat pengeras Bunyi yang dilakukan Seoul.

Lampau, kata Kim, keputusan Korea Selatan Demi memasang pengeras Bunyi di perbatasan itu adalah situasi yang sangat berbahaya. Kim pun akan membalas aksi itu bila Seoul Lagi memasang pengeras Bunyi di perbatasan.

“Penangkalan kami (pengiriman balon) Sepatutnya berakhir pada Copot 9, tetapi situasinya telah berubah. Provokasi melalui pengeras Bunyi akhirnya dimulai di Daerah perbatasan. Ini adalah awal dari situasi yang sangat berbahaya,” tegasnya.

“Kalau Korea Selatan memilih Demi terlibat dalam penyebaran Risalah dan provokasi melalui pengeras Bunyi di seluruh perbatasan, Tak diragukan Tengah, mereka akan menyaksikan tanggapan baru kami,” tambahnya.

Cek Artikel:  Datangi Gedung Putih, Keluarga Sandera Desak Pemerintah Abaikan Israel Soal Gencatan Senjata

Kim juga mengklaim bahwa Korea Utara mengirim Sekeliling 7,5 ton kertas bekas dalam 1.400 balon melintasi perbatasan selama akhir pekan, dengan Argumen bahwa itu hanyalah sampah yang Tak mengandung apa pun yang berhubungan dengan propaganda politik.

Lebih lanjut, Kim memperingatkan bahwa Korea Selatan akan menghadapi kesulitan sehari-hari karena harus Lanjut-menerus memungut kertas bekas Kalau Lanjut menyiarkan Risalah dan pengeras Bunyi.

“Saya dengan tegas memperingatkan bahwa Seoul akan segera menghentikan tindakan berbahaya yang akan mengarah pada konfrontasi lebih lanjut dan melakukan Cerminan terhadap dirinya sendiri,” pungkasnya.

Pyongyang mulai mengirimkan balon-balon yang membawa sampah dan kotoran melintasi perbatasan pada bulan Mei dan mengatakan bahwa tindakan tersebut merupakan pembalasan atas Risalah anti-Utara yang diterbangkan oleh aktivis Korea Selatan sebagai bagian dari kampanye propaganda.

Cek Artikel:  Kabinet Keamanan Israel Setujui Koridor Philadelphia Dijaga Militer

Korea Utara telah menunjukkan beberapa reaksi paling marah terhadap kampanye Risalah dan siaran melalui pengeras Bunyi, dalam beberapa kasus menembakkan senjata ke balon dan pengeras Bunyi.

Korea Selatan menghentikan siaran tersebut berdasarkan perjanjian yang ditandatangani oleh kedua pemimpin Korea pada tahun 2018 tetapi ketegangan meningkat sejak Begitu itu ketika Pyongyang Lanjut melanjutkan pengembangan senjatanya.

Siaran Korea Selatan mencakup Siaran dunia dan informasi tentang masyarakat demokratis dan kapitalis dengan perpaduan musik K-pop Terkenal. Bunyi tersebut diyakini menyebar lebih dari 20 kilometer (12,4 mil) ke Korea Utara.

Mungkin Anda Menyukai