Liputanindo.id – Korea Selatan mengonfirmasi kasus demam babi Afrika atau African swine fever (ASF) di sebuah peternakan babi. Pemerintah langsung menggelar upaya disinfeksi setelah kasus itu terkonfirmasi.
Menurut laporan Yonhap News, kasus ini menjadi temuan ke-8 di Korea Selatan sepanjang tahun ini. Kasus ke-8 ini terjadi di Gimpo, provinsi Gyeonggi, yang muncul tiga hari menjelang liburan Chuseok pada 20-22 September mendatang.
Lumrahnya, warga Korea Selatan selama liburan Chuseok akan melakukan ritual penghormatan bagi para leluhur dan mengunjungi makam mereka.
Di sisi lain, pihak berwenang Korea Selatan yang menyelidiki peternakan tersebut menerapkan langkah-langkah karantina darurat untuk mencegah penyebaran ASF.
“Mengingat tren wabah ASF yang sering terjadi pada musim gugur, kemungkinan besar wabah akan berlanjut,” kata Kim Jong-ku dari Kementerian Pertanian.
Selain itu, Kim juga memperingatkan bahwa pergerakan sejumlah besar orang selama liburan bisa meningkatkan risiko penyebaran ASF lebih lanjut.
Diketahui ASF tidak menulari manusia, tetapi sangat menular dan mematikan pada babi, baik yang dipelihara maupun yang hidup liar.