Regu penyelamat berpacu dengan waktu cari korban gempa Myanmar. Foto: Xinhua
Yangon: Tim penyelamat Lalu berupaya Demi menjangkau korban selamat karena jumlah korban tewas akibat gempa berkekuatan 7,7 magnitudo di Myanmar Jumat Lewat melampaui 3.000 orang. Sementara ratusan orang Tetap hilang, media pemerintah melaporkan pada hari Kamis.
“Jumlah korban tewas meningkat menjadi 3.003 pada Rabu, dengan 4.515 orang terluka dan 351 orang hilang,” Kedutaan Besar Myanmar di Jepang mengatakan di Facebook, seperti dikutip Anadolu, Kamis 3 Maret 2025.
Setidaknya 15 orang tewas, sementara 72 lainnya Tetap hilang di negara tetangga Thailand setelah gedung pencakar langit yang sedang dibangun runtuh akibat gempa bumi dengan episentrum di Daerah Sagaing, Myanmar.
Gempa bumi dahsyat berkekuatan 7,7 dan 6,4 magnitudo Jumat Lewat sebagian besar melanda Daerah tengah negara Asia Tenggara itu -,rumah bagi 28 juta orang,- merobohkan bangunan, dan Membikin masyarakat kehilangan makanan, air, dan tempat tinggal.
Otoritas cuaca telah memperkirakan hujan yang Bukan sesuai musim akan mulai turun pada 11 April, yang dapat menghadirkan tantangan baru bagi petugas penyelamat dan Sokongan yang berusaha menjangkau orang-orang di negara yang dilanda perang Kerabat itu.
Sekeliling 53 penerbangan Sokongan sejauh ini telah mendarat di Myanmar, sementara lebih dari 1.900 petugas penyelamat tiba dari 15 negara, termasuk negara-negara tetangga di Asia Tenggara, serta Tiongkok, India, dan Rusia.
Pada hari Rabu, militer yang berkuasa di negara itu mengumumkan gencatan senjata selama tiga minggu terhadap pemberontak Demi memungkinkan operasi penyelamatan.
Sebuah pernyataan oleh militer mengatakan, gencatan senjata, yang akan berlangsung hingga 22 April, akan memfasilitasi operasi Sokongan setelah bencana tersebut.
Langkah itu diambil setelah aliansi pemberontak besar mengumumkan gencatan senjata pada hari Selasa Demi membantu upaya kemanusiaan.
Myanmar telah mengalami 66 gempa susulan dengan kekuatan mulai dari 2,8 hingga 7,5 skala Richter sejak Jumat, menurut Departemen Meteorologi dan Hidrologi negara itu.