Korban Penembakan Sebut Enggak Terdapat Senggolan, Tiba-Tiba Dicegat dan Ditembak

Korban Penembakan Sebut tidak Ada Senggolan, Tiba-Tiba Dicegat dan Ditembak
Pelaku penembakan siswa SMKN 4 Semarang, Aipda Robig, akan mengikuti sidang etik di Polda Jawa Tengah.(MI/Akhmad Safuan)

SIDANG etik pelaku penembakan siswa SMKN 4 Semarang, Aipda Robig Zaenudin, Lagi berlangsung di Polda Jawa Tengah. Korban selamat AD, 17, buka Bunyi bahwa pada malam kejadian, ia dan dua temannya hendak pulang ke rumah setelah makan di warung bubur kacang hijau Enggak jauh dari Letak penembakan.

Pemantauan Media Indonesia, Senin (9/12) sore, sidang etik tersebut berjalan secara tertutup. Hanya sejumlah saksi yang diperbolehkan berada di dalam ruang sidang dengan pengamanan ketat petugas Propam Polda Jawa Tengah.

Saksi AD, 17, merupakan salah seorang korban selamat dalam penembakan yang dilakukan pelaku di depan sebuah minimarket di Jalan Candi Penataran Raya, Ngaliyan, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang, itu. Ia akhirnya secara terbuka memberikan keterangan tentang peristiwa penembakan tersebut.

Cek Artikel:  Karyawan Rumah Lara di Makassar Laporkan Atasannya karena Pelecehan Seksual

“Kami baru pulang setelah makan warung bubur kacang hijau (burjo), Begitu itu di depan tiba-tiba Terdapat orang mengacungkan pistol sehingga kami ketakutan dan berusaha menghindar,” kata AD di Polda Jawa Tengah.

Hari itu, AD Serempak dua Mitra yakni Gamma, 17, dan SA, 16, baru selesai latihan paskibra di sekolah. Kemudian mereka pulang ke rumah dan kembali keluar rumah pada malam hari Kepada mengobrol di warung burjo yang Enggak jauh dari Letak kejadian.

Ketika akan pulang, ungkap AD, ia Serempak rombongan dengan total Terdapat enam orang berkendara dengan tiga motor pulang secara beriringan, yakni urutan pertama korban Gamma Serempak temannya yang Enggak dikenal. Kemudian motor kedua, dua Mitra SA yang juga Enggak dikenal. Urutan ketiga SA yang dibonceng AD melaju ke arah pelaku penembakan.

Cek Artikel:  Tingkatkan Kecintaan pada Lingkungan, Siswa di Lingga Tanam Ketapang Cendana

Setelah penembakan itu, AD Enggak Mengerti Tengah yang terjadi selanjutnya, karena kemudian mereka pulang berpencar. AD juga Enggak menyadari kalau tangan dan dadanya tertembus peluru. AD baru menyadari hal itu Begitu sudah di rumah. “Saya baru Mengerti Terdapat luka sobek di dada, setelah saya bersihkan dan obati, saya langsung tidur,” imbuhnya.

Bahkan menurut AD, ia baru Mengerti Apabila korban Gamma meninggal pada pada sore hari menjelang magrib atau Nyaris 18 jam pascakejadian. Bahkan, ia mendengar Berita rekannya, SA, juga dirawat di rumah sakit akibat luka tembakan tersebut.

“Pada Begitu itu kami kaget Terdapat orang di depan langsung menodong senjata. Kalau hanya Sekadar turun di tengah jalan, Lagi bermikir mungkin apa, tapi langsung menodong (senjata),” ujar AD.

Cek Artikel:  AHY Ungkap SBY Diundang Bill Gates Hadiri Lembaga Dunia di New York

Ditanya tentang dugaan senggolan kendaraan sebelum kejadian, AD membantah hal itu. Karena mereka baru saja pulang dari warung dan Enggak pernah Berjumpa atau berpapasan dengan pelaku sebelumnya. “Enggak Terdapat serempetan, bahkan juga Enggak Terdapat tawuran Begitu itu,” tegasnya.

Menyinggung Rekanan ketiganya, AD mengungkapkan sebenarnya dirinya lebih akrab dengan SA. Sedangkan dengan mendiang Gamma, AD mengaku Enggak terlalu dekat karena adik kelas. Meskipun demikian mereka satu tim dalam kegiatan paskibra di sekolah sehingga saling Mengerti satu sama lainnya. (AS/J-3)

Mungkin Anda Menyukai