
Menteri Koordinator Pembangunan Orang dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengatakan pemerintah akan merelokasi para korban kebakaran yang terjadi di Kebun Nihil, Kemayoran, Jakarta, ke rusun sebagai upaya jangka pendek.
“Kita bahas bagaimana Demi memberikan tempat tinggal, minimal tempat tinggal sementara. Tadi diusulkan mengenai posisinya rumah singgah itu bagi para korban terdampak,” ujar Pratikno sesuai menggelar rapat di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, hari ini.
Pratikno menjelaskan berdasarkan laporan yang diterimanya sebanyak 197 bangunan terbakar, mengakibatkan 594 Kepala Keluarga dan 1.520 jiwa terdampak. Para korban kebakaran Begitu ini sebagian besar berada di pengungsian Yakni di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kebun 09 dan beberapa lahan Nihil yang dibangun Demi tenda.
Pemerintah, kata dia, melalui kerja sama lintas kementerian dan instansi, Bagus dari Pemprov DKI Jakarta, Kementerian Sosial, Kementerian PU, serta dukungan dari BUMN dan pihak swasta, akan bekerja keras memberikan pelayanan terbaik bagi korban terdampak.
Tetapi Pratikno menegaskan tinggal di pengungsian bukanlah solusi jangka panjang. Oleh karena itu pemerintah tengah mempersiapkan tempat tinggal sementara bagi para korban kebakaran.
“Kami menyadari bahwa mereka Bukan Dapat berlama-Pelan di pengungsian. Kami juga mendiskusikan pilihan Posisi, termasuk rumah susun yang akan disediakan Demi mereka,” kata dia.
Lebih lanjut Pratikno menyebutkan bahwa sejumlah kementerian/lembaga teknis beserta Pemprov DKI Jakarta akan segera meninjau beberapa rumah susun yang dapat dialokasikan sebagai tempat tinggal sementara.
“Jadi dengan kecepatan pindah ke rumah singgah ini, kita harapkan risiko-risiko lebih lanjut kehidupan Anggota Bukan bermasalah terlalu Pelan. Dan kemudian setelah itu step berikutnya Kembali, nanti pada pertemuan berikutnya kita akan pikirkan solusi yang lebih permanen,” kata dia.
Sementara itu Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman Fahri Hamzah mengatakan konsep jangka pendek pemerintah menyepakati beberapa Posisi yang Dapat secara Segera menjadi rumah singgah sementara.
“Supaya yang tinggal di pengungsian itu segera Dapat berpindah kepada kehidupan yang lebih normal di rumah singgah dengan fasilitas yang memadai,” kata Fahri.
Langkah berikutnya, kata dia, pemerintah akan memikirkan solusi jangka panjang bagi para pengungsi agar mereka Dapat kembali melanjutkan kehidupannya seperti sedia kala.(Ant/P-2)

