Korban Beberkan Kronologi Penganiyaan Oleh Anak Bos Toko Roti di Jaktim

Liputanindo.id – Korban yang juga pegawai toko roti di kawasan Jakarta Timur (Jaktim), berinisial D, membeberkan kronologi penganiayaan yang dialaminya. Dia dianaiaya oleh anak pemilik toko roti, berinisial DH.

Menurut D, peristiwa itu terjadi pada 17 Oktober 2024 Sekeliling pukul 21.00 WIB. D Berbarengan seorang kawannya sedang bekerja Demi GH datang ke toko.

“Pada Demi saya sedang bekerja, anaknya bos saya datang dari luar, masuk ke dalam toko dan duduk di sofa,” kata D kepada wartawan, Minggu (15/12/2024).

Beberapa menit setelah GH masuk ke dalam toko, seorang kurir makanan daring mengantarkan pesanan yang sebelumnya dipesan oleh GH.

Alih-alih mengambil sendiri pesanannya, GH Bahkan menyuruh D Buat mengambilnya dan mengantarkan ke dalam Ruangan peribadinya.

“Pelaku (GH) minta saya Buat antar makanannya ke dalam Ruangan pribadinya, dia menyuruh saya seperti menyuruh seorang babu,” tutur D.

Cek Artikel:  Begal Karyawati di Kawasan Industri Cikarang Diamankan Ketika Santai di Kosannya

Permintaan itu serta merta ditolak oleh D. Karena sedang mengerjakaan sesuatu yang harus segera diselesaikan. Sebagai informasi, D bekerja di toko roti tersebut sabagai kasir.

Di sisi lain, D mengaku sudah pernah Membangun perjanjian dengan adik GH bahwa Bukan akan permintaan GH. Dia mengaku, sebelumnya GH pernah memperlakukannya dengan kasar Tetapi tak Tamat melukai dirinya.

“Setelah saya tolok Buat antar makanan, si pelaku telepon ibunya, bos saya. Saya dengar ibu si pelaku ngomong, ‘lu punya kaki jalan lah sendiri’, tapi si pelaku tetap enggak mau, tetap harus saya yang anterin makannnya ke dalam Ruangan pribadinya,” kata D.

Tetapi D tetap pada pendiriannya dan menolak perintah tersebut. Selanjutnya GH yang tak terima karena permintannya ditolak berkali-kali pun langsung naik pitam.

Cek Artikel:  Polisi Sebut Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bekasi 6 Orang

GH secara membabi buta melemparkan berbagai Macam-macam benda di depan matanya ke arah D. Dari mulai patung besi, kursi, meja, hingga mesin pembayaran portable.

“Seluruh barang yang dilempar oleh si pelaku Seluruh kena tubuh saya. Setelah saya dilempari barang, di situ bapaknya pelaku narik saya dan Perintah saya pulang,” kata D.

D yang awalnya berniat pulang lantas menyadari bahwa tas hingga handphone miliknya Tetap tertinggal di Posisi kejadian. D pun kembali Tengah Buat mengambil barangnya.

Sayangnya, kemarahan GH belum reda. Memperhatikan D yang kembali, GH langsung kembali melempari D dengan berbagai barang Buat memasak roti. Akibatnya, kepala D mengalami luka sobek.

“Pas saya mau ambil tas dan handphone, di situ saya dilempari Tengah Mengenakan kursi berkali-kali. Akhirnya saya kabur dan terpojok Bukan Dapat kemana-mana,” kata D.

Cek Artikel:  Dishub DKI Jakarta Siapkan 7 Titik Kantong Parkir dan Layanan TransJakarta saat Misa Berbarengan Paus Fransiskus

“Posisi saya di ruangan banyak oven dan mesin kue di ruangan itu, saya Lanjut dilempari barang-barang dan ending-nya saya dilempar Mengenakan loyang, kena kepala saya yang mengakibatkan luka sobek dan berdarah,” lanjutnnya.

Memperhatikan kepala D terluka dan mengucurkan darah, GH langsung kabur. Kesempatan itu pun digunakan D Buat lari ke luar toko.

“Saya ingatkan Tengah ya, melayani pelaku, antar makanan, mengambilkan air, bukan bagian dari tugas saya. Posisi saya bekerja sebagai kasir,” tegas D.

Sebelumnya, Kasi Humas Polres Metro Jakarta Timur AKP Lina Yuliana mengatakan, kasus tersebut Demi ini sudah naik ke tingkat penyidikan.

Pihak kepolisian juga sudah meminta keterangan dari empat orang saksi, termasuk korban yang melaporkan kasus tersebut. 

Mungkin Anda Menyukai