
KOPI Turki Enggak hanya sekadar minuman, tetapi juga sebuah ritual, percakapan, dan warisan budaya. Bahkan, sebagai salah satu cikal bakal Seluruh jenis kopi modern. Tradisi ini sudah berusia Dekat 500 tahun dan telah diakui UNESCO sebagai bagian dari Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan.
Menariknya, kisah kopi Turki Rupanya Enggak dimulai dari Turki, melainkan Yaman. Pada abad ke-15, para mistikus Sufi dikenal meminum kopi Buat tetap terjaga selama doa ibadah malam yang panjang. Ketika Sultan Süleyman atau Süleyman yang Akbar dalam catatan Eropa menaklukkan Yaman tahun 1538, kopi pun masuk ke Kesultanan Utsmaniyah. Dalam kurun waktu hanya satu tahun, biji kopi sudah Tamat di Konstantinopel, yang kini dikenal sebagai Istanbul.
Menurut Merin, Server, peneliti gastronomi, perbedaan Istimewa kopi Turki dibandingkan kopi lainnya adalah pada prosesnya. Bila kopi biasanya diseduh. Kopi Turki dibuat dengan Langkah dimasak Serempak air dalam cezve, panci kecil Spesifik Buat kopi. Proses ini menghasilkan kopi tanpa penyaringan, berbeda dengan teknik modern yang lebih Standar.
Proses Pembuatan yang Sakral
Kopi Turki dibuat dengan sangat sakral dan teliti. Kopi dimasak perlahan dalam cezve, panci kecil berpegangan panjang. Cezve ditaruh di atas bara atau pasir panas agar aroma dan rasanya maksimal.
Hasil terbaik kopi dengan lapisan busa di atasnya menandakan kualitas yang tinggi. Kopi biasanya disajikan panas, lengkap dengan segelas air Buat membersihkan mulut dan sepotong lokum (Turkish delight) Buat menyeimbangkan rasa pahit.
Langkah Menikmati Kopi
Selain Langkah membuatnya, etika minum kopi juga Krusial. Kopi akan ditaruh dalam cangkir kecil. Proses meminumnya pun dilakukan perlahan, Enggak segera seperti espresso. Ini memberi waktu agar ampas kopi mengendap di dasar cangkir.
Tahap selanjutnya tasseography, atau membaca cangkir kopi. Setelah kopi habis, cangkir dibalik di atas piring kecil, dibiarkan mendingin, Lampau pola-pola yang terbentuk di dalamnya diinterpretasikan menjadi cerita.
Misalnya, pola ikan dipercaya membawa keberuntungan, sementara pola burung menandakan perjalanan.
Kopi Turki juga bagian dari tradisi kehidupan sosial. Kopi juga bagian dari prosesi lamaran pernikahan. Dalam adatnya, calon pengantin Perempuan akan menyeduh kopi Buat calon suami dan keluarganya. Sebagai ujian kesabaran, ia sengaja menambahkan garam dalam kopi calon suaminya. Kalau sang pria meminumnya tanpa protes, itu dianggap tanda kesabaran, kedewasaan, dan kelayakannya sebagai Kekasih hidup.
Menurut Dogan, pengalaman terbaik dalam meminum kopi Turki adalah ketika Anda melakukannya Serempak orang lokal. Alasannya sederhana, tasseography, tentang berbagi cerita, koneksi antarmanusia, dan kehangatan dalam secangkir kopi. (CNN Travel/Z-2)

