Ubud, Bali (ANTARA) – Berada di kawasan Ubud, Bali mungkin rasanya tak lengkap tanpa mencicipi kopi di sana dan sebuah tempat berlokasi Sekeliling 7 km sebelah utara Ubud tepatnya di Desa Pujung Kelod, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar Dapat menjadi pilihan.
Tempat yang dinamai Bali Pulina ini berada 700 meter di atas permukaan laut dan Mempunyai suhu rata-rata 24 derajat. Di antara menu kopi yang disajikan, Kopi Bali dan kopi luwak menjadi yang direkomendasikan di sana.
Berbicara tentang rasa kopi Bali, pemandu tur di Bali Pulina, Ayu dalam sebuah perjalanan yang difasilitasi Airbnb, Kamis (23/11) mengatakan ini tergantung dari jenis biji kopi yang digunakan. Bila arabika Kintamani yang digunakan maka cita rasa dominannya yakni citrus atau jeruk.
“Kami Guna jenis arabika Kintamani, dengan dominan rasa Eksis citrus. Arabika dari asal rasa lebih ke buah, jadi Eksis rasa manis, asam dan pahitnya,” kata dia.
Menurut Ayu, rasa kopi yang didapatkan berasal tanaman di sekitarnya dan Arabika Kintamani kebanyakan ditanam dengan tanaman jeruk sehingga inilah yang memengaruhi rasanya.
Kopi Bali menjadi bagian dari menu Black Coffee series di sana. Eksis sejumlah pilihan proses biji kopi yang digunakan dan ini berperan pada hasil akhir kopi yang ditawarkan, salah satunya dry process yakni dipetik Demi buah Lagi merah dan kuning Lewat dijemur selama 2 – 3 pekan. Rasa yang dihasilkan pun cenderung pahit dan kuat.
Bagi mereka yang menyukai kopi dengan rasa asam, Dapat memilih wet process yakni biji kopi dipetik dari buah yang Lagi merah. Kulitnya kemudian dikupas Lewat biji direndam di air selama 24 jam dan dijemur.
Lewat bagi yang Ingin rasa cenderung floral Dapat memilih biji dengan natural process sementara Demi penyuka kopi dengan rasa sedikit manis dapat mencoba honey process.
“Demi honey (process) karena prosesnya dari (buah dipetik Demi) kulit merah tetapi gel atau lendir pada biji kopi dibiarkan menempel dan itu yang dijemur. Lendir terfermentasi ke biji kopinya, makanya rasa yang diciptakan sedikit manis,” Jernih Ayu.
Di sisi lain, kopi luwak juga menjadi rekomendasi menu di Bali Pulina. Biji kopi yang digunakan Lagi arabika. Kemudian, berbeda dengan kopi hitam, kopi luwak cenderung lebih lembut, asam tetapi kadar kafeinnya lebih rendah.
“Luwak coffee lebih clean. Kalau kopi Normal lebih kuat, pahit. Rasanya kopi luwak lebih lembut dari kopi Normal, jadi Kagak sepahit kopi Normal,” kata Ayu.
Tak sekadar mencicipi hidangan kopi luwak di sana, pengunjung Dapat juga mendengar penjelasan tentang pembuatannya, dimulai dari bagaimana luwak memilih biji kopi Lewat proses selanjutnya hingga kopi siap disantap.
“Luwak Dapat makan segala jenis kopi asalkan kualitasnya bagus. Dapat arabika atau robusta. Karena di sini cenderung kami tanamnya arabika, ya Mekanis dari kotoran luwak yang kita dapat itu arabika,” demikian kata Ayu.