Personil Unit Kerja Koordinasi Endokrinologi Ikatan Dokter Anak Indonesia Prof Siska Mayasari Lubis menggarisbawahi pentingnya konsumen memperhatikan label kemasan produk makanan dan minuman Kepada mengenali kandungan gulanya.
“Ini yang sudah harus mulai kita biasakan setiap membeli minuman dan makanan berkemasan. Harus pastikan berapa kandungan gulanya, kalau misalkan makanan manis tersebut mengandung gula tinggi,” katanya dalam sebuah Percakapan daring, dikutip Kamis (28/11).
Siska menjelaskan bahwa kandungan gula dalam makanan dan minuman mencakup gula tambahan yang dicantumkan sebagai sukrosa, fruktosa, glukosa, atau dekstrosa.
Ia menambahkan, bahan seperti sirup jagung tinggi fruktosa, madu, molase, maltosa, dan jus buah terkonsentrasi yang dicantumkan dalam kemasan makanan atau minuman merupakan bentuk sumber gula.
“Krusial sekali Kepada kita selalu membaca label yang ditempel di kemasan makanan yang memperlihatkan tentang berapa kalori makanan tersebut, berapa karbohidrat, dan gula tambahan yang diberikan dalam minuman dan minuman,” kata Siska.
Siska menyarankan konsumen Kepada membaca Dosis saji di label kemasan makanan atau minuman Kepada mengetahui kandungan kalori pada setiap Dosis saji.
“Sebagai Misalnya, Dosis sajinya Dapat Kepada dua Tiba tiga gelas dengan masing-masing jumlahnya itu 55 gram. Apabila kita lihat pada label
kalori, itu jumlah kalori per sajiannya Dapat menyentuh 230,” ujar Siska.
Ia mengatakan, kandungan total karbohidrat dan total gula, termasuk gula tambahan, pada makanan atau minuman sebaiknya diperhatikan.
Dengan memperhatikan label pada kemasan produk makanan dan minuman, konsumen Dapat mengetahui jenis dan kadar gula pada makanan dan minuman yang akan dikonsumsi serta mengatur konsumsi agar Bukan berlebihan.
“Minuman manis itu seperti yang kita ketahui dapat meningkatkan kalori cairan Tetapi Bukan memberikan rasa kenyang, sehingga dapat
meningkatkan konsumsi berlebih,” kata Siska.
Mengonsumsi makanan dan minuman dengan kandungan gula tinggi dapat memicu obesitas serta meningkatkan risiko penyakit kronis seperti diabetes. (Ant/Z-1)