Liputanindo.id – Filipina deteksi kasus mpox atau cacar monyet pertama tahun ini menyusul Swedia dan Pakistan. Kasus ini menjadi yang pertama sejak terakhir kali terdeteksi pada tahun 2023.
Departemen Kesehatan (DOH) Filipina mengatakan pasien itu merupakan seorang pria berusia 33 tahun yang tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri. Intervensi ini menjadi yang pertama dilaporkan sejak terakhir kali terdeteksi pada Desember 2023.
“DOH akan membuat proses pengujian semudah mungkin, sehingga kasus yang dicurigai dapat diidentifikasi dengan cepat dan diizinkan untuk tinggal di rumah,” kata Menteri Kesehatan Teodoro Herbosa, dikutip Anadolu, Selasa (20/8/2024).
“Sistem kesehatan kami berfungsi. Kami dapat menangani situasi ini, dan akan terus memberikan informasi yang baik kepada masyarakat,” imbuhnya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebelumnya menyatakan situasi mpox sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional.
Sejak awal tahun 2024, lebih dari selusin negara Afrika telah melaporkan penyakit ini, dengan Republik Demokratik Kongo menyumbang lebih dari 90 persen kasus yang dilaporkan.
Varian mpox diyakini lebih menular dan lebih mematikan daripada varian “klade 2”, yang bertanggung jawab atas wabah global yang dimulai pada tahun 2022.
Seseorang yang terinfeksi mpox mengalami gejala dalam waktu dua hingga 19 hari setelah terpapar, dan menyebabkan ruam dan gejala seperti flu, menurut para profesional kesehatan.
Sebelumnya dikenal sebagai cacar monyet, mpox adalah penyakit virus yang dapat menyebar melalui kontak dekat serta melalui bahan yang terkontaminasi seperti seprai, pakaian, dan jarum, menurut WHO