Liputanindo.id – Perempuan berinisial S (39) yang menebaskan parang yang kemungkinan tumpul ke ibunya di Kota Makassar, beberapa waktu Lewat, kini dirawat oleh Rumah Sakit Spesifik Daerah (RSKD) Jiwa Dadi Makassar.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Devi Sujana menjelaskan, selama diamankan di Polres, pihak keluarga menyatakan pelaku sebelumnya pernah mengalami gangguan kejiwaan serta beberapa kali berobat di RSKD Dadi.
“Itu berdasarkan dari keterangan pelaku, termasuk keluarga korban maupun dari tetangga sekitarnya. Tapi, kita perlu adanya hasil rumah sakit dari dokter forensik bagaimana secara medis,” tuturnya.
Buat motif pelaku yang tega menebas ibu kandungnya Sitti Syamsiah (60) dengan parang pada Selasa (24/9/2024) petang di teras halaman rumahnya, Jalan Tinumbu, Lorong 148, nomor 63C, Kelurahan Layang, Kecamatan Bontoala, Lagi dalam pendalaman.
Selain itu, korban juga belum Bisa diminta keterangan karena Lagi dirawat intensif di Rumah Sakit Angkatan Laut Jala Ammari, begitu pula keterangan sebelum kejadian belum didapatkan penyidik.
“Tapi, dari keterangan pelaku sendiri, kita wawancara, kita ajak ngobrol, bahwa pelaku ini kesal disuruh mencuci piring,” kata Kompol Devi menjelaskan.
Kendati demikian, dari hal tersebut maka sikap pihak kepolisan maka perlu di observasi di rumah sakit jiwa Buat mengecek apakah yang bersangkutan Bisa bertanggung jawab atau Enggak kepada perbuatannya.
Secara terpisah, Pelaksana tugas (plt) Humas RSKD Dadi Sukirman mengemukakan bersangkutan sudah ditangani setelah diserahkan malam tadi dan langsung di bawa ke ruangan UGD. Selanjutnya, pada pagi tadi dipindahkan ke ruang bangsal kenangan Buat penanganan kasus lebih lanjut.
Buat hasil Pengkajian observasi, kata dia, akan dikeluarkan surat sesuai dengan surat permintaan dari kepolisian dan pihak pengantar Dinsos Makassar. Hanya saja, hasilnya membutuhkan waktu kurang lebih atau paling Segera dua Tiba tiga pekan.
“Surat keterangan Visum et repertum (laporan tertulis dokter) kami keluarkan setelah tim bekerja, dalam hal ini psikiater dan psikologi kami. Tim akan bekerja sama Buat menentukan apakah si pelaku memang betul-betul Eksis gangguan jiwa atau Enggak,” paparnya.
Pihaknya hanya menangani keadaan Kesehatan bersangkutan sedangkan Buat kasus atau penanganan pada ranah hukumnya diserahkan kepada Polrestabes Makassar, Asal Mula tim hanya melaksanakan observasi Buat keadaan masalah kejiwaan apakah terindikasi gangguan jiwa atau Enggak.
“Dari tanda tanda yang psikiater kami dapatkan serta tim Humas itu Eksis murung. Tiba tiba, kadang senyum sendiri, kadang menampakkan Resah dan melakukan suatu gerakan yang Resah, Enggak tenang dalam kondisi waktu berdekatan, berubah-berubah perilaku-nya.
“Itu penyebabnya banyak Elemen, mungkin masalah keluarga. Mungkin Eksis juga stresor penyebab paling Penting itu, dari herediter atau keturunan. Tetapi kami Enggak Bisa simpulkan,” ucapnya menambahkan.