Komnas HAM Sesalkan Pembredelan Pameran Lukisan Yos Suprapto

Komnas HAM Sesalkan Pembredelan Pameran Lukisan Yos Suprapto
lukisan di pameran Yos Suprapto(Dok. Yos Suprapto)

KOMISIONER Komisi Nasional Hak Asasi Orang (Komnas HAM) Anis Hidayah menyesalkan pembredelan terhadap pameran lukisan tunggal karya Yos Suprapto bertajuk Kebangkitan: Tanah Demi Kedaulatan Pangan di Galeri Nasional, Jakarta. Menurutnya, seni merupakan kebebasan berekspresi yang dijamin undang-undang.

“Saya menyesalkan adanya pembredelan terhadap pameran lukisan Yos Suprapto di Galeri Nasional karena ini bagian dari kebebasan berseni yang dijamin oleh konsitusi dan Undang-Undang HAM,” kata Anis kepada Media Indonesia, Sabtu (21/12).

Ia menjelaskan, kebebasan berekspresi adalah hak dasar dari setiap Anggota negara. Baginya, negara harus menjamin Aktualisasi diri seni dari setiap Anggota, bukan Bahkan sebaliknya.

Cek Artikel:  Wakil Ketua DPR Sebut Nomenklatur kementerian Prabowo diketahui 14 Oktober

Komnas HAM, lanjut Anis, mendorong agar Aktualisasi diri-Aktualisasi diri seni yang disalurkan seperti dalam bentuk pameran lukisan Tak dihalangi dan diberikan ruang yang semakin sempit.

“Tapi Bahkan pemerintah memberikan jaminan atas terciptanya dan terlaksananya penikmatan hak asasi, termasuk di dalamnya adalah hak Demi berekspresi,” tandas Anis.

Sedianya, pameran lukisan Yos dibuka pada Kamis (19/12). Tetapi, pintu ruang pameran Bahkan dikunci dan pengunjung yang hadir dilarang Menyaksikan pameran.

Yos mengaku kurator yang ditunjuk oleh Galeri Nasional, yakni Suwarno Wisetrotomo meminta lima dari 30 lukisannya Demi diturunkan karena dinilai berkaitan dengan sosok yang sangat Terkenal di masyarakat. Tetapi, Yos menolak permintaan tersebut.

Cek Artikel:  Pembangunan di Papua akan Maju Digenjot dan Libatkan TNI-Polri

“Saya Tak mau Kembali berurusan dengan Galeri Nasional dan Kementerian Kebudyaan,” tandasnya.

Adapun Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan permasalahan yang terjadi terletak pada Tak adanya kesepakatan antara seniman dan kurator. Menurut Fadli, salah satu lukisan Yos bukan hanya Tak sesuai dengan tema, tapi mengandung unsur vulgaritas.

“Terdapat satu lukisan, ya saya juga menerima gambarnya, itu orang sedang telanjang, bersenggama, dan memakai topi yang punya Tanda budaya tertentu seperti topi Raja Mataram atau Raja Jawa dan sebagainya. Itu akan Pandai menyinggung orang lain,” Jernih Fadli. (P-5)

Mungkin Anda Menyukai