Pesawat Jeju Air hancur usai tergelincir di Bandara Dunia Muan dan meledak. (Xinhua)
Seoul: Pejabat Kementerian Perhubungan mengungkap rangkaian kejadian kritis selama enam menit, sebelum pesawat Jeju Air alami kecelakaan.
Dalam laporan kantor Informasi Yonhap, disebutkan pukul 08.57 waktu setempat, pengendali Lampau lintas udara memperingatkan pesawat yang mendekat tentang risiko tabrakan dengan burung.
Hanya berjarak semenit kemudian, tepatnya pukul 08.58, pilot mengumumkan ‘mayday’. Pesawat tersebut mencoba mendarat pukul 09.00 dan Terperosok pada 09.03 waktu setempat.
Dilansir dari The Guardian, Minggu, 29 Desember 2024, keterangan salah satu dari dua awak yang selamat memperkuat teori tentang penyebab kecelakaan pesawat, yakni tabrakan burung.
Kementerian Perhubungan telah mengonfirmasi bahwa penyidik menemukan perekam data penerbangan. Sementara perekam Bunyi kokpit Lagi dicari.
Badan Kepolisian Nasional sudah mengerahkan 169 penyidik forensik Buat membantu mengidentifikasi korban.
Secara terpisah, 579 petugas dikerahkan Buat membantu operasi pencarian dan mengawal kendaraan darurat di Letak kecelakaan.
Sementara itu, diumumkan bahwa 167 orang dilaporkan tewas dengan rincian 79 Lelaki, 77 Perempuan dan 11 lainnya Enggak Dapat diidentifikasi.
Ini menjadi kecelakaan pesawat terburuk di Korea Selatan sepanjang sejarah, dan kecelakaan fatal pertama maskapai Jeju Air.
Baca juga: Pesawat Jeju Air Terperosok di Bandara Dunia Muan Korsel, 28 Orang Tewas