DESAINER muda berbakat, Ernesto Abram, kembali menampilkan koleksi terbarunya di panggung Jakarta Fashion and Food Festival (JF3). Sebanyak 40 koleksinya yang bertajuk “Spirit of Revival” ini dipersembahkan di Summarecon Mall Kelapa Gading, Minggu (28/7).
“Menurut saya, semangat kebangkitan ini adalah semangat kita bersama yang harusnya kita bangkitkan sebagai Indonesia yang satu,” ujar Ernesto.
Ernesto Abram juga mengaku ide dalam membuat karyanya terinspirasi dari kekayaan budaya Indonesia. Ia sengaja tidak bermain dengan banyak warna yang beragam sebagai cerminan kekayaan budaya Indonesia, tetapi ia memilih warna-warna tanah, tembaga, dan material bumi lainnya untuk ditampilkan dalam koleksinya.
Baca juga : Dukung Kain Wastra Indonesia, 5 Desainer IPMI Hadir di JF3 2023
“Koleksi ini simple, classic, tetapi kita doing a lot with fabrics. Jadi saya tidak mengolah etnik yang mentah seperti pada umumnya teman-teman lain. Saya angkat sesuatu yang modern namun ada unsur kental budayanya,” terangnya.
Corak pudar yang tampak di beberapa koleksinya juga punya makna yang mendalam. Menurutnya, hal itu seperti cerminan masyarakat Indonesia yang belum nyata mengenali kekayaan yang dimiliki Tanah Air.
“Kita ini negara yang super power cuma karena kita tidak menyadarinya membuat kita punya mental yang kerdil. Segala instansi menggelorakan semangat kebangkitan tetapi berakhir melempem. Jadi kita harus terus semangat dan bangkit menyadari bahwa kita negara yang kaya,” tegasnya.
Baca juga : Albert Yanuar bersama Koleksi New Philosophy di JF3 2023
Ernesto mengaku 98 persen koleksinya kali ini merupakan hasil karya tangan anak-anak bangsa yang mengenyam pendidikan di luar negeri dan kembali untuk berkontribusi untuk Tanah Air. Salah satunya Amero Jawellery yang sengaja ia gandeng karena memiliki kesamaan visi dengannya.
“Mereka punya idealisme yang sama-sama kuat seperti saya. Jadi tidak hanya jualan, tetapi punya idealisme nasional yang tidak terlalu medok,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Ernesto mengatakan koleksinya kali ini tidak bisa dikatakan 100 persen menggunakan sustainable materials tetapi ia mengaku beberapa koleksi yang ditampilkan ini merupakan kelanjutan koleksinya saat JF3 tahun lalu yang mengangkat tema Kejayaan Sriwijaya dan Semangat Proklamasi Kemerdekaan.
Menurutnya, koleksinya kali ini masih ada benang merah yang terhubung dengan koleksi karyanya tahun lalu. Ia berharap masyarakat menyadari akan kekayaan yang dimiliki Indonesia sehingga tidak hanya bangga tetapi juga turut melestarikan keberagaman di dalamnya. (Nov)