Kolaborasi Ubah Sampah Organik Jadi Kesempatan Ekonomi

Kolaborasi Ubah Sampah Organik Jadi Peluang Ekonomi
Ilustrasi(PLN EPI)

SUBHOLDING PLN Daya Esensial Indoensia (PLN EPI) Serempak Anak Perusahaannya, PT Pelayaran Bahtera Adhiguna (BAg) melaksanakan kolaborasi TJSL dalam program Pengelolaan Sampah Organik Dapur dengan Maggot BSF.

Kegiatan yang dilaksanakan di Desa Karangasem, Kecamatan Ponjong, Gunungkidul, Yogyakarta, ini mengajak mengajak Kaum Desa Karangasem Demi meningkatkan kesadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan, edukasi pemilahan sampah, pengolahan sampah hulu terpadu hingga nilai tambah dari hasil pengolahan sampah organik melalui Maggot Black Soldier Fly (BSF).

Sekretaris Perusahaan PLN EPI, Mamit Setiawan, menjelaskan program ini dapat menciptakan kemandirian serta keberlanjutan dalam pengelolaan sampah organik dapur.

“PLN EPI akan Lalu berkomitmen Demi menyampaikan program ini secara keberlanjutan sehingga keberhasilan program ini selaras dengan tingkat partisipasi Kaum Desa Karangasem dalam memilah sampah organik dapur serta dapat menjadi program percontohan bagi desa lain,” ujar Mamit dalam keterangannya, Minggu (17/11).

BSF (Hermetia Illucens), sambung Mamit, adalah sejenis lalat berwarna hitam yang mana larva (maggot) tersebut Pandai mendegradasi sampah organik. Maggot atau belatung yang dihasilkan dari telur lalat hitam (BSF) sangat aktif memakan sampah organik.

Cek Artikel:  Harga Emas Antam Hari Ini Meroket, Tembus Rp1,5 Juta

“Proses biokonversi oleh maggot ini dapat mendegradasi sampah lebih Segera, Bukan berbau, dan menghasilkan kompos organik, serta larvanya dapat menjadi sumber protein yang Berkualitas Demi pakan unggas dan ikan. Proses biokonversi dinilai cukup Kondusif bagi kesehatan Mahluk karena lalat ini bukan termasuk binatang vektor penyakit,” ungkapnya.

Kolaborasi ini juga menggandeng komunitas lokal setempat, Yakni Bank Sampah Ngupadi Rejeki Demi memilah sampah organik dapur dari rumah tangga (hulu) kemudian dikumpulkan dan dipakai sebagai pakan budi daya Maggot BSF. Hal ini bertujuan Demi mengurangi permasalahan sampah dari rumah tangga (hulu) dan bernilai ekonomis serta dapat membuka Kesempatan usaha baru.

Mamit menjelaskan bahwa peningkatan kapasitas keterampilan dan skill Kaum Karangasem dalam pengelolaan sampah secara Berdikari dapat menghasilkan nilai tambah. “Selain itu, peningkatan pengetahuan Kaum akan pentingnya edukasi terkait pemilahan sampah secara Berdikari di rumah akan menciptakan rumah Bersih dan sehat,” imbuhnya.

Cek Artikel:  Tekan Impor, Bahlil Dorong Bingungkatan Lifting Migas

Indikator keberhasilan dari program ini telah diukur sesuai kebutuhan Kaum Kalurahan Karangasem dengan Sasaran penerima manfaat sebanyak 250-300 kepala keluarga selama tujuh bulan sehingga dapat mengurangi jumlah volume sampah organik sebanyak 2-3 ton perbulan.

Sementara itu, Kepala Bebadan Pangreksaloka Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, RM Gusthilantika Marrel Suryokusumo, menyampaikan bahwa program ini Dapat menjadi percontohan bagi Kalurahan lain sehingga ke depannya program ini dapat berkembang dan Lalu berjalan secara konsisten berkelanjutan agar memberikan Dampak positif bagi Kaum dan dapat diterapkan di Kalurahan lain. 

“Semoga program ini menjadi awal permulaan yang Berkualitas dan ke depannya menjadi pelaku Esensial Demi sirkular ekonomi,” pungkas Marrel.

Di sisi lain, salah satu Kaum Kalurahan Karangasem, Riyanta mengungkapkan bahwa program ini memberikan manfaat yang luar Normal bagi Kaum Kalurahan Karangasem, Kecamatan Ponjong, seperti mengurangi sampah organik, mengurangi pembakaran sampah kompos. 

Cek Artikel:  Donasi Pangan Beras Diklaim Pandai Tekan Laju Inflasi

“Selain itu juga dapat memberikan edukasi tentang pengelolaan sampah dapur melalui maggot, menjaga lingkungan agar tetap Bersih dan sehat, serta memberikan Pendapatan tambahan dari hasil produk maggot. Maggot ini juga dapat bermanfaat Demi pakan lele dan unggas dan sisa hasil residu yang dihasilkan oleh maggot akan dibuatkan pupuk padat Demi diberikan kepada tanaman sayuran Punya Kaum Golongan Perempuan tani,” terang Riyanta.

PLN EPI berharap branding positif bagi Golongan Kaum, pemerintah, dan perusahaan dalam pengelolaan sampah organik dapur secara Berdikari akan Lalu dijalankan secara berkelanjutan. Hal ini sebagai Bentuk peran PLN EPI dalam hal meningkatkan perekonomian masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat yang Berdikari dan berkelanjutan serta komitmen PLN EPI tehadap Environmental, Social, and Governance (ESG) dan konsisten melaksanakan Sustainable Developement Goals atau SDGs. (J-3)

Mungkin Anda Menyukai