Kolaborasi Kembangkan Algoritma Deteksi Penyakit Metabolik Sejak Pagi

Kolaborasi Kembangkan Algoritma  Deteksi Penyakit Metabolik Sejak Dini
(DOK ASA)

PERUSAHAAN kesehatan berbasis artificial intelligence (AI) PT Asa Ren Dunia Nusantara (Asa Ren) bersama Besurance Corporation, perusahaan InsurTech swasta di Tiongkok, menjalin kemitraan meluncurkan inisiatif revolusioner untuk mengembangkan algoritma yang mendeteksi penyakit metabolik sejak dini seperti diabetes. 

Berdasarkan National Institute of Health (NIH), prevalensi diabetes orang dewasa di Tiongkok mencapai 11,2%, yaitu sekitar 141 juta orang dewasa didiagnosis menderita diabetes. Sebanyak 51,7% dari mereka belum terdiagnosis dan tidak menerima perawatan sehingga menjadikan Tiongkok sebagai negara dengan jumlah penderita diabetes tertinggi di dunia.

Metode tradisional untuk mendeteksi diabetes bergantung pada biomarker glukosa darah dan HbA1c. Meski ini merupakan praktik standar dalam komunitas medis umum, metode ini belum dapat mendeteksi resistensi insulin yang mengakibatkan terlambatnya pendeteksian diabetes pada tahap awal. “Selama ini, kita hanya fokus mencari tahu mengenai banyak hal tapi sedikit sekali usaha untuk memahami tubuh kita sendiri. Kami percaya sudah saatnya memperhatikan dan memahami kondisi fisik manusia lebih dalam dengan menggabungkan data genetik dan klinis.”

Cek Artikel:  Pemerintah Diminta Revisi PP Kesehatan karena Pagilai Bebani Pedagang

Baca juga : Manfaat Rebusan Daun Salam untuk Menurunkan Gula Darah, Paskah?

“Kami berkomitmen berada di garda terdepan untuk terus berinovasi dan mendorong perkembangan teknologi yang akan mengubah kehidupan banyak orang pada bidang kesehatan metabolik. Kami percaya masyarakat akan mendapatkan manfaat eksplorasi ini,” ujar CEO Asa Ren Aloysius Liang, dalam keterangannya, Kamis (15/8).

Dia menambahkan dengan mengembangkan algoritma untuk mengidentifikasi tanda-tanda awal kondisi metabolik, penyedia layanan kesehatan dan perusahaan asuransi bisa mengurangi klaim terkait penyakit kronis. “Proyek ini diharapkan selesai pada 2027,” imbuhnya.

CEO Besurance Jason Alleyne mengatakan pengumpulan data klinis mencakup informasi demografis pasien dan latar belakang pasien amat penting untuk memahami fakto yang memicu penyakit dan mengembangkan pengobatan yang dipersonalisasi sesuai kebutuhan pasien.

Cek Artikel:  Pj Gubernur Kaltim Intruksikan Dinkes Sediakan Posko Kesehatan MTQ

Baca juga : Konsumsi 6 Air Rebusan Ini Manjur Turunkan Gula Darah

Dengan memanfaatkan data klinis, pasien yang sejak awal diidentifikasi memiliki risiko tinggi atas penyakit metabolik dapat menerima program yang dipersonalisasi, mulai dari suplemen medis hingga perubahan gaya hidup untuk mencegah penyakit dan mengurangi beban finansial asuransi.

“Kolaborasi ini bertujuan menciptakan ekosistem yang kuat agar dapat menghadirkan inovasi pencegahan risiko penyakit metabolik di Tiongkok dengan menggabungkan inovasi kesehatan, standar makanan yang tepat, dan inovasi asuransi,” kata dia.

Proyek itu bertujuan melakukan lebih dari 10 ribu pengujian. Dengan kemitraan bersama PT Diagnos Laboratorium Primer Tbk, Asa Ren akan memperluas jangkauan dengan mendirikan laboratorium di Tiongkok.

Cek Artikel:  Karier Mahasiswa Ilmu Kesehatan tidak hanya Layanan Klinis

“Sebagai klinik dan laboratorium dari Indonesia, proyek ini memberikan peluang kami memperluas operasi secara internasional,” ucap Managing Director PT Diagnos Laboratorium Primer Tbk, Fergus Richard. (S-1)

 

Mungkin Anda Menyukai