Kolaborasi Dunia Jadi Kunci Pengelolaan Risiko Bencana

Kolaborasi Internasional Jadi Kunci Pengelolaan Risiko Bencana
Simposium Dunia bertajuk International Symposium on Disaster Reduction and Emergency (ISDREM) 2024(ISDREM)

Kolaborasi Dunia dalam pengelolaan risiko bencana menjadi tajuk Esensial dalam simposium Dunia bertajuk International Symposium on Disaster Reduction and Emergency (ISDREM) 2024 yang berlangsung di Hefei Binhu International Convention pada 15-18 November. Dekan School of Safety Science Tsinghua University, Hongyong Yuan, mengatakan pentingnya kerja sama Dunia dalam menciptakan solusi berbasis pengetahuan yang efektif Buat menghadapi tantangan bencana yang semakin kompleks.  

Simposium Dunia tersebut menjadi wadah bagi para Spesialis, peneliti, dan praktisi kebencanaan dari berbagai negara Buat berbagi wawasan, menggali ide-ide baru, serta menjajaki Kesempatan riset dan kemitraan dalam upaya pengurangan risiko bencana dan kesiapsiagaan darurat. Pada kegiatan itu disepakati juga pembentukan IADREM, asosiasi kebencanaan yang terdiri dari berbagai universitas di dunia. Manajemen Bencana Sekolah Ilmu Lingkungan (SIL) Universitas Indonesia menjadi salah satu pendiri dari asosiasi tersebut. Pembentukan IADREM, diharapkan akan menciptakan konektivitas dan kemitraan yang efektif dan responsif dalam menghadapi ancaman bencana yang Maju berkembang.

Cek Artikel:  Tak Hanya Donor Darah, Ini Tugas Lain Palang Merah Indonesia

“Kerja sama Dunia adalah kunci Buat pengelolaan risiko bencana yang lebih Berkualitas. Kami mengucapkan terima kasih kepada Seluruh delegasi yang telah berpartisipasi dalam acara ini, dan kami berharap kolaborasi yang terjalin di sini dapat memperkuat upaya kita dalam membangun ketahanan terhadap bencana di masa depan,” ujar Yuan dalam siaran pers yang diterima Media Indonesia, Rabu, (20/11).

Kepala Program Studi Manajemen Bencana SIL UI Fatmah mengungkapkan kolaborasi Dunia sangat Krusial, terlebih dalam menghadapi bencana yang sering kali Tak mengenal batas negara. Melalui simposium itu, Manajemen Bencana SIL UI dapat memperluas jaringan, berbagi pengalaman dan riset dengan para Spesialis bencana.

“Kami percaya kolaborasi ini akan memperkuat kapasitas kami dalam merancang solusi Buat mengurangi Pengaruh bencana, Berkualitas itu dari sisi kebijakan, teknologi, maupun pendidikan,” tutur Fatmah. (Z-11)

Cek Artikel:  Mahalnya Harga Obat Harus Dilihat dari Rantai Produksi dan Distribusi

Mungkin Anda Menyukai