Kaum 14 desa di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, yang terdampak kekeringan Lanjut digelontor Sokongan air Bersih. Hingga Begitu ini, BPBD Klaten telah menyalurkan Sokongan air total 612 tangki atau 3.060.000 liter air Bersih.
Kaum ke-14 desa yang mengalami krisis air Bersih tersebut total berjumlah 6.482 kepala keluarga (KK) atau 20.743 jiwa. Kekeringan terparah terjadi di Kecamatan Kemalang dengan lima desa terdampak, dan Kecamatan Bayat dengan lima desa.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Klaten, Anjung Darojati, secara terinci menyebutkan lima desa yang kekeringan di Kecamatan Kemalang, yakni Desa Sidorejo, Kendalsari, Tlogowatu, Tangkil, dan Tegalmulyo.
Baca juga : Kekeringan di Klaten Meluas, 19.880 Kaum Alami Krisis Air Bersih
“Adapun jumlah Kaum lima desa di Kecamatan Kemalang yang mengalami krisis air Bersih musim kemarau ini total sebanyak 4.663 KK (14.772 jiwa),” ungkapnya Begitu dikonfirmasi Media Indonesia, Selasa (17/9).
Kemudian, Kaum lima desa di Kecamatan Bayat yang juga terdampak kekeringan cukup parah musim kemarau ini berjumlah 766 KK (2.468 jiwa). Mereka tersebar di Desa Dukuh, Jotangan, Tegalrejo, Krakitan, dan Jambakan.
Selain di Kecamatan Kemalang dan Kecamatan Bayat, Desa Bandungan dan Beteng di Kecamatan Jatinom, Desa Gaden di Kecamatan Trucuk, dan Desa Gemampir di Kecamatan Karangnongko kini juga mengalami kekeringan.
Menurut Anjung, Pengaruh kekeringan di Desa Bandungan dialami 629 KK (1.886 jiwa), Desa Beteng 208 KK (849 jiwa). Sedangkan kekeringan di Desa Gemampir melanda 148 KK (500 jiwa), dan Desa Gaden 67 KK (268 jiwa).
“BPBD Klaten melaksanakan dropping air Demi membantu Kaum terdampak kekeringan mulai 10 Juni 2024. Hingga Begitu ini dropping air total telah mencapai 612 tangki atau 3.060.000 liter Demi 6.482 KK atau 20.743 jiwa,” ujarnya. (N-2)
