Kisah Perampokan Kim Kardashian di Paris Aksi Kakek Perampok yang Gagal Total

Kisah Perampokan Kim Kardashian di Paris: Aksi 'Kakek Perampok' yang Gagal Total
Kim Kardashian(Instagram)

PADA pagi setelah perampokan, Yunice Abbas, salah satu pelaku, pulang ke rumah Kepada beristirahat. Demi ia bangun, istrinya tampak terpaku menonton TV. Informasi Istimewa hari itu: bintang reality show asal Amerika, Kim Kardashian, 35, dirampok dengan todongan senjata di sebuah apartemen mewah di Paris.

Segala perhiasan Kim Kardashian, senilai Sekeliling US$10 juta (Sekeliling Rp160 miliar), raib. Termasuk cincin pertunangannya dari Kanye West yang bernilai US$4 juta.

Istri Abbas menatapnya tajam. “Ini Niscaya kerjaan Anda,” gerutunya. Dan ia Betul. Yunice Abbas, pria 62 tahun yang sudah seumur hidup berkecimpung dalam dunia kriminal, dari pelanggaran kecil hingga perampokan bank, memang terlibat. Dalam memoarnya, Abbas mengaku perampokan ini direncanakan sebagai “misi terakhir” sebelum pensiun.

Tetapi serangkaian kesalahan Membangun operasi ini gagal. Tiga bulan setelah kejadian, awal 2017, Abbas dan beberapa rekan setimnya ditangkap. Kini, 10 orang akan diadili di Paris. Lima didakwa ikut serta dalam perampokan, sementara enam lainnya didakwa sebagai kaki tangan. Sebagian besar dari mereka lahir pada 1950-an, sehingga media Prancis menjuluki mereka “grandpa robbers”.

Abbas dan Aomar Ait Khedache, 68, mengaku bersalah. Satu terdakwa lainnya meninggal dunia, dan seorang Kembali yang berusia 81 tahun dibebaskan dari pengadilan karena menderita demensia berat. Demi persidangan dimulai, Nyaris sembilan tahun telah berlalu sejak peristiwa tersebut.

Cek Artikel:  Pulang Manggung dari Babel, Charly dan Kru Kecelakaan di Tol Cipularang

Malam Mencekam di Paris

Pada malam 2-3 Oktober 2016, Abbas dan empat rekan diduga menyusup ke Hotel de Pourtalès, tempat Kim menginap, berpakaian seperti polisi dan membawa pistol. Mereka menahan penjaga malam, Abderrahmane Ouatiki, Lewat memaksanya membawa mereka ke Bilik Kim.

Demi itu Kim tengah beristirahat setelah menghadiri rangkaian acara Paris Fashion Week. Ia panik ketika mendengar langkah-langkah berat di tangga. Demi mencoba menelepon 911, ia lupa bahwa nomor tersebut Kagak berfungsi di luar AS. Sebelum ia berhasil menghubungi pengawal pribadinya, Pascal Duvier, para perampok sudah menerobos masuk.

Mereka berteriak meminta cincin. Karena keterbatasan bahasa, Ouatiki terpaksa menjadi penerjemah. Setelah mengambil perhiasan dan Fulus Kontan 1.000 euro, Kim diikat dengan tali zip dan lakban Lewat dikurung di Bilik mandi.

Setelah itu, para pelaku kabur menggunakan sepeda dan melarikan diri dengan berjalan kaki. Kim berhasil membebaskan diri dan Kagak Pelan kemudian pengawalnya tiba. Kim yang trauma langsung Membangun laporan polisi dan terbang kembali ke Amerika pagi itu.

Cek Artikel:  Zoe Saldaña dan Selena Gomez Terharu atas Nominasi Golden Globe 2024

Yang mengejutkan Abbas adalah Demi ia sadar dari TV bahwa korbannya adalah selebritas dunia. “Informasi Istimewa di mana-mana,” kata jurnalis hiburan KJ Matthews.

Kesalahan Fatal Para Perampok

Jika Kim Kardashian kurang pengamanan Demi itu, kesalahan lebih banyak terjadi di pihak para perampok. Menurut Patricia Tourancheau, penulis Kitab Kim and the Grandpa Robbers, para pelaku meremehkan kemajuan teknologi forensik, seperti kemampuan mendeteksi DNA mikro.

Kota Paris juga dipenuhi CCTV pasca serangan teroris 2015, sehingga pergerakan mereka terekam Jernih. Bahkan Abbas sempat terjatuh dari sepeda dan menjatuhkan tas berisi perhiasan. Sebagian barang bukti ditemukan Anggota keesokan harinya.

Pada Januari 2017, Abbas dan beberapa orang lainnya ditangkap. Polisi mengungkap  mereka sudah mengawasi Grup ini berkat jejak DNA yang mengarah pada Aomar Ait Khedache alias “Omar the Old”. Foto penyelidikan memperlihatkan para tersangka santai minum kopi di kafe Paris sebelum akhirnya diciduk.

Bagaimana Para Perampok Paham Jadwal Kim Kardashian?

Arsip pengadilan menunjukkan Abbas dan Khedache mengaku Segala informasi didapat dari unggahan Kim di media sosial. Tetapi Eksis dugaan lain, Yakni keterlibatan Gary Madar, yang bekerja di perusahaan transportasi langganan keluarga Kardashian.

Cek Artikel:  Pabrik Gula Jadi Sinema Indonesia Pertama yang Dibuatkan Konten Spesial oleh IMAX

Gary Madar membantah tuduhan tersebut. Kuasa hukumnya mengatakan kepada BBC bahwa tuduhan itu tak didukung bukti kuat. Bahkan, Madar disebut tengah tidur Demi perampokan berlangsung. Sementara itu, saudaranya, Michael Madar, Kagak menjadi terdakwa.

Menurut penyelidikan, usai perampokan, “Omar the Old” pergi ke Antwerp, Belgia, pusat perdagangan berlian dunia. Banyak perhiasan dipotong-potong atau dilebur Kepada dijual. Abbas hanya mendapat 75.000 euro (Sekeliling Rp1,3 miliar).

Cincin pertunangan Kim yang terkenal belum pernah ditemukan. Grup tersebut terlalu takut Kepada menjualnya karena mudah dikenali.

Perjumpaan di Pengadilan

Penulis Patricia Tourancheau menyoroti kontras besar antara “pencuri Sepuh dari pinggiran Paris” dan bintang Dunia seperti Kim Kardashian. Ia menggambarkan para perampok ini sebagai “pecundang Sepuh” yang dulu merampok bank dan kini beralih ke perhiasan karena dianggap lebih mudah.

Pertengahan Mei nanti, Kim Kardashian dijadwalkan hadir di pengadilan Kepada bersaksi. Meski kamera dilarang di ruang sidang Prancis, kehadiran Kim Niscaya memicu kehebohan media seperti biasanya.

Dalam memoarnya, Abbas berharap status Kim Kagak mempengaruhi keputusan hakim. Tetapi, ia juga mengaku sudah siap dengan tas jinjingnya Kepada langsung dipenjara. “Masalah dari masa Lewat,” tulisnya, “adalah ia akan Lalu menghantuimu seumur hidup.” (BBC/Z-2)

Mungkin Anda Menyukai