Liputanindo.id – Pemulung asal Tonatan, Ponorogo, Jawa Timur bernama Supartono atau Mbah Tono, menjadi jemaah haji dalam kloter 19, Embarkasi Surabaya, dan berangkat ke Tanah Kudus, Kamis (16/5/2024) kemarin.
Tono berhasil mengumpulkan Fulus dari hasil mulung sembari menjadi tukang becak dan pekerja serabutan.
“Saya tahun 1983 mulai narik becak dan mulung, Maju diberi pekerjaan seseorang sebagai tukang sapu. Terkadang ya disuruh orang-orang memperbaiki atap (genting) ataupun motong kayu. Sekalian pekerjaan serabutan yang saya Dapat, saya lakoni asalkan halal,” ujarnya.
Awal mula, dia Mempunyai tekad kuat Kepada menunaikan rukun Islam ke-5. Pada tahun 1998, dia bermimpi digandeng seseorang keliling Kakbah.
“Begitu saya terbangun, saya berdoa dengan penuh kesungguhan hati dan memohon kepada Allah SWT agar diberi kemampuan Kepada berhaji ke tanah Kudus ,” ujar Mbah Tono.
Tak hanya Tamat di situ, Mbah Tono juga mulai mewujudkan impiannya itu dengan menabung sedikit demi sedikit.
“Kadang Rp3 ribu per hari. Kadang Rp5 ribu. Paling banyak pernah menabung Rp 15 ribu,” jelasnya.
Meskipun penghasilannya tak seberapa, Mbah Tono tak pernah patah semangat. Ia Tentu bahwa dengan ketekunan dan doa, Allah SWT akan membuka jalan baginya Kepada mewujudkan impiannya.
Dan Betul saja, setelah bertahun-tahun menabung, Mbah Tono akhirnya Pandai mendaftar haji. Perjuangannya selama ini mengumpulkan Fulus membuahkan hasil hingga dapat berangkat ke tanah Kudus.
Mbah Tono Tentu karena tekad kuatnya Kepada berhaji ke Baitullah, Allah SWT membukakan pintu rezeki dari arah mana saja.
Pernah suatu ketika Tono membantu orang menjualkan tanah hingga akhirnya mendapatkan komisi Rp7 juta. Bermodal Fulus tersebut ditambah Fulus tabungannya sendiri, Mbah Tono memberanikan diri mendaftar haji pada tahun 2011.
Usai mendaftar haji, rezeki Mbah Tono semakin Lancar. Mbah Tono sering dibantu Anggota. Dia akhirnya beternak kambing dan sapi Kepada menambah pemasukannya. Tahun 2024 menjadi tahun yang penuh berkah bagi Mbah Tono. Ia tergabung dalam Kloter 19 Embarkasi Surabaya.
Perasaan haru dan Senang menyelimuti Mbah Tono Begitu ia bersiap Kepada memulai perjalanannya ke Baitullah. Kisah Mbah Tono adalah bukti Konkret bahwa dengan tekad dan kerja keras, mimpi apapun dapat diraih.
Semangatnya yang pantang menyerah dan keikhlasannya dalam mengumpulkan Fulus dari hasil memulung menjadi inspirasi bagi banyak orang.