Liputanindo.id JAKARTA — Perjalanan hidup mantan Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin bakal diangkat ke layar lebar di Dasar naungan Shandiego Creative Media.
Pada Demi konferensi pers di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan belum lelet ini, produser Sinema ini menyampaikan Apabila sebenarnya proses penggarapan Sinema ini sudah dimulai sejak 2019.
Baca Juga:
Rilis Poster dan Trailer Baru, Sinema ‘Para Betina Pengikut Iblis 2’ Tayang di Bioskop 28 Maret
Tetapi lantaran satu dan lain hal, pengerjaan Sinema yang ditulis oleh Ifan Ismail ini sempat tertunda. Rencananya, Sinema biografi tersebut mulai digarap pada November mendatang.
“Perkembangan Kepada Membangun biopic ini cukup panjang, dari 2019. Semoga Sinema ini Dapat terealisasi. Rencana kita insyaallah kalau nggak Terdapat halangan di November sudah mulai syuting,” beber Setyoro Swantomo selaku produser.
Sinema ini akan disutradai leh Fauzan Rizal yang sebelumnya sukses menggarap Habibie & Ainun yang tayang pada 2012 Lampau. Selain itu, Khivak Iskak dan Putri Ayudya didapuk menjadi pemeran Esensial.
Sinema Ali Sadikin dijadwalkan tayang pada pertengahan tahun 2023.
Ali Sadikin merupakan sosok yang cukup kontroversil. Salah satu kebijakan Bang Ali yang kontroversial adalah mengembangkan hiburan malam dengan berbagai klab malam, mengizinkan diselenggarakannya perjudian di kota Jakarta dengan memungut pajaknya Kepada pembangunan kota, serta membangun kompleks Kramat Tunggak sebagai lokalisasi pelacuran.
Di Dasar kepemimpinannya pula diselenggarakan pemilihan Abang dan None Jakarta.
Meski buat sebagian orang dia dianggap kontroversial, Ali Sadikin adalah gubernur yang sangat berjasa dalam mengembangkan Jakarta menjadi sebuah kota metropolitan yang modern.
Di Dasar kepemimpinannya Jakarta mengalami banyak perubahan karena proyek-proyek pembangunan buah pikiran Bang Ali, seperti Taman Ismail Marzuki, Kebun Binatang Ragunan, Proyek Senen, Taman Impian Jaya Ancol, Taman Ria Monas, Taman Ria Remaja, kota satelit Pluit di Jakarta Utara, pelestarian budaya Betawi di kawasan Condet.
Bersamaan dengan itu berbagai aspek budaya Betawi dihidupkan kembali, seperti kerak telor, ondel-ondel, lenong dan topeng Betawi.
Bang Ali juga mencetuskan pesta rakyat setiap tahun pada hari jadi kota Jakarta, 22 Juni. (RIO)
Baca Juga:
Banyak Diprotes Netizen, Sinema ‘Siksa Neraka’ Dilarang Tayang di Brunei dan Malaysia