Liputanindo.id – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta warganya untuk menahan diri dan berkepala dingin di tengah meningkatnya ketegangan. Netanyahu juga meminta warga Israel bersabar.
Selama kunjungannya ke pangkalan induksi tentara Israel di Tel Hashomer setelah diserbu oleh puluhan orang Yahudi di ultra-Konservatifs atau Haredi, yang menentang perintah wajib militer kepada anggota komunitas mereka. Netanyahu meminta warganya untuk bersabar di tengah kekhawatiran serangan Iran.
“Saya tahu bahwa warga Israel khawatir, dan saya meminta satu hal dari Anda: Bersabarlah dan berkepala dingin. Kami siap baik secara defensif maupun ofensif,” kata Netanyahu, dikutip Anadolu, Kamis (8/8/2024).
Ketegangan di kawasan Timur Tengah meningkat setelah kematian kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh di ibu kota Iran, Teheran. Iran dan Hamas menuduh Israel yang melakukan pembunuhan tersebut.
Akan tetapi, Tel Aviv tidak membantah atau mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan itu. Di sisi lain, kelompok Hizbullah Lebanon turut mengancam akan membalas Israel atas kematian komandan seniornya Fuad Shukr dalam serangan di Beirut akhir bulan lalu.
Ketakutan telah berkembang tentang perang besar-besaran antara Israel dan Hizbullah di tengah pertukaran tembakan lintas perbatasan selama berbulan-bulan.
Eskalasi itu terjadi dengan latar belakang serangan Israel terhadap Jalur Gaza yang telah menewaskan lebih dari 39.600 korban sejak Oktober menyusul serangan oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas.