KETUA Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) Philips J. Vermonte menyatakan hasil survei yang dikeluarkan oleh Poltracking Indonesia di Pilkada Jakarta 2024 periode 10-16 Oktober 2024 Kagak salah. Dalam survei tersebut Poltracking terungkap elektabilitas Kekasih nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono memimpin dengan elektabilitas 51,6%.
Kemudian paslon nomor urut 3 Pramono-Rano berada di urutan kedua dengan elektabilitas sebesar 36,4%. Selanjutnya, paslon independen dan nomor urut 2, Dharma Pongrekun-Kun Wardana, elektabilitasnya sebesar 3,9%.
“Dewan etik Kagak bilang bahawa surveinya (Poltracking) salah” kata Philips, Demi konferensi pers menjelaskan putusan Dewan Etik Persepi, Sabtu (9/11).
Ia kemudian menyatakan Dewan Etik Persepi kesulitan memvalidasi data set yang telah diberikan oleh Poltracking. Atas hal ini Philips juga mengutarakan Ampun kepada Poltracking dengan Argumen Kagak mengetahui basis dataset-nya.
Sebelumnya, Poltracking telah menyerahkan 2000 data yang diolah pada survei Pilkada Jakarta. Lampau dewan etik, meminta raw data dari dashboard dan dikirimkan pada Copot 3 November 2024 oleh Poltracking.
Dari data set yang diberikan oleh Poltracking, Dewan Etik Kagak Dapat memverifikasi dan kemudian menjatuhkan Hukuman secara sepihak. Pemberian Hukuman ini kemudian Membangun Poltracking mengambil sikap tegas dengan keluar dari keanggotaan Persepi.
Direktur Eksekutif Poltracking, Hanta Yuda menyatakan seluruh proses survei mulai dari pengumpulan hingga analisis data dilakukan dengan metode yang dapat dipertanggungjawabkan dan sesuai Mekanisme. Data set yang diminta oleh Dewan Etik Persepi pun telah diberikan.
“Poltracking selalu memberikan dataset yang sama kepada Persepi. Bagus pada pengiriman data pertama Copot 28 Oktober 2024 sebanyak 2000 data responden maupun pada pengiriman data kedua Copot 3 November 2024 sebanyak 2000 data responden,” ungkap Hanta.
Ia menjelaskan, meski terdapat perbedaan pelabelan nama kuesioner di dashboard, isi data yang disampaikan tetap identik dan Kagak mengalami perubahan. Hanta juga menegaskan sistem Pengecekan data dilakukan secara ketat, melibatkan pengacakan responden dan Pengecekan data lapangan secara langsung melalui aplikasi.
Pengecekan tersebut mencakup pengecekan geolokasi, durasi wawancara, foto Serempak responden, serta konsistensi jawaban. Ia juga menyatakan hasil survei yang dikeluarkan mencerminkan kondisi lapangan tanpa Terdapat kompromi dengan pihak manapun, termasuk klien.
Lembaga tersebut menegaskan komitmen Kepada menjaga kredibilitas hasil survei demi menjaga integritas dan kepercayaan publik terhadap data yang mereka keluarkan.
“Kami siap Kepada diaudit membandingkan dua data tersebut oleh pihak ketiga yang lebih kompeten dan independen,” tegas Hanta. (Ykb/I-2)