Ketika Seseorang Dikatakan Tergolong Miskin

Kapan Seseorang Dikatakan Tergolong Miskin?
Kemiskinan dapat diukur melalui pendapatan dan garis kemiskinan, serta kebutuhan dasar yang tidak terpenuhi. (MI/Usman Iskandar)

KEMISKINAN adalah kondisi di mana seseorang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar hidup, seperti makanan, tempat tinggal, kesehatan, dan pendidikan. 

Definisi miskin bisa bervariasi tergantung pada standar yang digunakan di berbagai negara. Eksis beberapa faktor utama yang umumnya digunakan untuk menentukan kapan seseorang tergolong miskin.

Pendapatan dan Garis Kemiskinan

Pendapatan menjadi salah satu indikator utama untuk mengukur kemiskinan. Pemerintah dan organisasi internasional sering menggunakan konsep  garis kemiskinan untuk menentukan siapa yang miskin. Garis kemiskinan adalah batas minimal pendapatan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dasar. 

Di Indonesia, Badan Pusat Stagnantik (BPS) menggunakan konsep ini, dengan memperhitungkan harga kebutuhan pokok di wilayah tertentu.

Garis kemiskinan ini juga bisa dipengaruhi standar internasional. Bank Dunia, misalnya, menetapkan garis kemiskinan ekstrem sebesar US$2,15 per hari (per 2022). Kalau pendapatan seseorang berada di bawah garis tersebut, mereka dianggap hidup dalam kemiskinan ekstrem.

Cek Artikel:  Ini yang Dimaksud dengan Aneurisma Otak, Bahaya dan Risikonya

Kebutuhan Dasar yang Tak Terpenuhi

Selain pendapatan, kemiskinan juga diukur dari kemampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan dasar. Kebutuhan dasar ini meliputi ;

Pangan 

Seseorang dianggap miskin jika tidak mampu memperoleh makanan yang cukup untuk mempertahankan kesehatan.

Tempat tinggal

Kehidupan di tempat tinggal yang tidak layak atau berisiko juga menjadi indikator kemiskinan.

Pendidikan

Ketidakmampuan mengakses pendidikan dasar juga menjadi tanda kemiskinan, karena tanpa pendidikan, kesempatan untuk meningkatkan kualitas hidup berkurang.

Akses kesehatan

Mereka yang tidak mampu mengakses layanan kesehatan dasar juga tergolong miskin, karena kesejahteraan fisik dan mental mereka terancam.

Multidimensional Poverty Index (MPI)

Selain mengukur kemiskinan berdasarkan pendapatan, Multidimensional Poverty Index (MPI) menjadi indikator lain untuk memahami kemiskinan secara lebih luas. MPI memperhitungkan berbagai aspek non-pendapatan yang mencakup kesehatan, pendidikan, dan standar hidup. Dengan menggunakan pendekatan ini, seseorang dianggap miskin jika mereka mengalami kekurangan di beberapa dimensi sekaligus.

Cek Artikel:  Waspada Demam Berdarah, Yuk Kenali 7 Gejalanya

Misalnya indikator dalam MPI meliputi:

  • Tingkat buta huruf.
  • Akses air bersih.
  • Kepemilikan barang pokok, seperti listrik atau sanitasi.

MPI memberikan gambaran lebih komprehensif dibanding hanya berdasarkan pendapatan, karena mencakup aspek kesejahteraan yang lebih luas.

Kemiskinan Relatif dan Kemiskinan Absolut

Dalam menentukan kemiskinan, penting untuk memahami dua konsep utama:

Kemiskinan Absolut

Kondisi di mana seseorang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar hidup. Garis kemiskinan absolut biasanya dihitung berdasarkan standar minimal global.
 
Kemiskinan Relatif

Merujuk pada kondisi di mana seseorang memiliki pendapatan atau sumber daya jauh lebih rendah dibandingkan dengan standar hidup di masyarakat sekitarnya. Misalnya, di negara-negara maju, seseorang yang memiliki pendapatan jauh di bawah rata-rata nasional bisa dikategorikan sebagai miskin secara relatif, meskipun mereka mungkin masih mampu memenuhi kebutuhan dasar.

Pengaruh Sosial dan Struktural

Kemiskinan tidak hanya disebabkan oleh kurangnya pendapatan atau sumber daya. Eksis faktor sosial dan struktural yang turut berperan, seperti:

Cek Artikel:  SBM ITB Gelar Semifinal Swiss Innovation Challenge Asean 2024

Ketidaksetaraan sosial

Masyarakat dengan akses terbatas terhadap pekerjaan layak, pendidikan, dan layanan publik cenderung lebih mudah jatuh dalam kemiskinan.

Diskriminasi 

Golongan minoritas atau yang terpinggirkan secara sosial lebih rentan terhadap kemiskinan.

Krisis ekonomi dan bencana alam 

Elemen eksternal seperti resesi ekonomi atau bencana alam dapat menyebabkan penurunan ekonomi yang signifikan bagi banyak individu dan keluarga.

Intervensi dan Kebijakan

Berbagai pemerintah dan organisasi internasional telah mencoba mengatasi kemiskinan dengan berbagai kebijakan, seperti:

Sokongan sosial

Program pemerintah seperti subsidi, bantuan tunai, atau akses pendidikan gratis.

Pemberdayaan ekonomi

Instrukturan keterampilan dan akses kredit bagi masyarakat miskin untuk mendorong mereka menjadi lebih mandiri.

Pengembangan infrastruktur

Akses terhadap air bersih, sanitasi, dan listrik untuk meningkatkan kualitas hidup.

Seseorang dikatakan tergolong miskin jika mereka tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar hidupnya, baik karena pendapatan yang rendah maupun akses terbatas terhadap pendidikan, kesehatan, dan standar hidup layak. (bps/ugm/Z-3)

Mungkin Anda Menyukai