Ketidakpastian Perang Dagang Naikkan Kekhawatiran Prospek Ekonomi AS

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Jakarta: Pasar saham Amerika Perkumpulan (AS) kembali terkoreksi secara signifikan di tengah ketidakpastian perang dagang. Dow Jones dan S&P500 masing-masing ditutup melemah satu persen dan 1,8 persen menjadi 42.579,1 dan 5.738,5, berdasarkan laporan analisis Mirae Asset Sekuritas Indonesia.

Sementara, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat tipis 0,091 persen ke level 6.623 pada perdagangan Jumat, 7 Maret 2025.

Perang dagang yang dimulai oleh Presiden AS Donald Trump terhadap beberapa Kawan dagang Istimewa yakni Kanada, Meksiko, Tiongkok, menyebabkan meningkatnya kekhawatiran akan prospek ekonomi AS, yang telah menunjukkan tanda-tanda melambat.

Kanada dan Tiongkok dikabarkan telah merespons dengan melakukan tindakan balasan. Pemerintah Kanada menyatakan mereka akan memberlakukan tarif 25 persen Demi barang-barang impor asal AS yang bernilai USD30miliar.

Cek Artikel:  Pengusaha Beri Masukan Soal Wacana Pemindahan Jalur Masuk Barang Impor


Ilustrasi. Foto: Freepik
 

 

Balasan pemerintah Tiongkok

Sementara, Pemerintah Tiongkok merencanakan tindakan balasan hingga pengenaan tarif 15 persen terhadap impor barang krusial. Antara lain ayam, gandum, jagung, dan katun dari AS dan 10 persen tarif impor sorgum, kacang kedelai, daging babi, daging sapi, buah-buahan, sayur-sayuran dan produk susu. Langkah ini bertujuan Demi menekan Grup politik kunci AS dan menunjukkan ketahanan strategis Tiongkok.

“Indeks dolar kembali melemah dan mencapai level 104,16, terendah sejak awal November 2024,” tulis analisis Mirae Asset Sekuritas Indonesia.

Hal tersebut pun Membangun ekspektasi pasar akan jumlah pemangkasan Spesies Kembang acuan AS atau fed fund rate (FFR) Demi ini sebanyak tiga kali karena kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi AS. 

Cek Artikel:  OJK Cabut Izin Usaha Jiwasraya

Mungkin Anda Menyukai