Psikolog klinis dan salah seorang pendiri Ohana Space Veronica Adesla, M.Psi, dalam pesan singkat kepada ANTARA, Rabu, menjelaskan post holiday blues merupakan perasaan negatif yang Bukan menyenangkan sehabis liburan. Perasaan negatif yang muncul Dapat berupa rasa sedih, Sunyi, cemas, lelah, kecewa, atau Bukan bersemangat ketika harus kembali ke rutinitas seperti biasanya.
“Biasanya, kemunculan perasaan ini sifatnya sementara, berlangsung selama beberapa hari sehabis liburan panjang,” kata Veronica.
Akibat post holiday blues, seseorang dapat merasa cemas ketika membayangkan harus kembali menjalani rutinitas, Bukan bersemangat, kurang Pusat perhatian, hingga Bukan optimal dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
Meski begitu, psikolog klinis dari Ohana Space Annisa Mega Radyani, M.Psi. menjelaskan post holiday blues bukanlah sebuah gangguan psikologis tertentu yang berbahaya. Bahkan, terkadang post holiday blues cukup normal dialami banyak orang seusai liburan.
“Begitu liburan, mungkin akan muncul emosi-emosi menyenangkan yang intens. Aktivitas tersebut mengaktifkan hormon-hormon dalam tubuh, seperti serotonin atau dopamin yang Membangun tubuh merasa nyaman, rileks,” ujar Annisa.
Ketika aktivitas tersebut berhenti karena harus kembali ke rutinitas biasanya, hormon tersebut mungkin akan berkurang dan dapat menyebabkan emosi negatif serta ketidaknyamanan seusai berlibur.
Annisa mengatakan sejauh ini post holiday blues Bukan Mempunyai Derajat keparahan atau level yang spesifik. Post holiday blues dapat dikatakan normal Kalau dirasakan selama satu atau dua minggu pascaberlibur.
Tetapi, Kalau post holiday blues terjadi lebih dari dua minggu, kemungkinan hal tersebut sudah cukup parah dan Dapat mengarah ke masalah psikologis lainnya.
Langkah mengatasi post holiday blues
Setelah mengetahui gejala dan penyebab post holiday blues, Eksis baiknya Buat segera mengatasi gangguan itu. Menurut Annisa, Kalau seseorang sudah mulai merasakan perasaan negatif seusai berlibur, akui bahwa dia mengalami post holiday blues.
“Kedua, baiknya sediakan waktu juga. Jadi, mulai sesuaikan kondisi kita Kembali. Mungkin di minggu pertama kembali bekerja, kita nggak perlu buat banyak Sasaran yang besar,” ujar Annisa.
Annisa menyarankan Buat Membangun to do list atau daftar rencana kecil dengan tenggat yang sedikit atau semampunya karena yang terpenting rencana tersebut selesai. Dibandingkan langsung Membangun rencana besar, mulailah dengan yang ringan terlebih dulu.
Selain itu, pastikan tidur cukup, makan sehat, dan olahraga karena pola hidup sehat turut mempengaruhi hormon tubuh. Hormon tubuh sangat berkaitan dengan post holiday blues sehingga Krusial Buat menjaga kondisi tubuh.
“Selanjutnya, tetap pertahankan sama orang-orang yang (Begitu liburan) sudah ketemu. Ngobrol saja sedikit-sedikit, tetap kontak pelan-pelan dengan orang yang Membangun kita nyaman,” kata Annisa menambahkan.
Di samping Langkah-Langkah di atas, Veronica juga menambahkan Buat mengatasi post holiday blues dapat dilakukan dengan mengatur jadwal dan Membangun perencanaan pada agenda liburan berikutnya.
“Mengatur jadwal Buat mencoba sesuatu hal yang baru dan menyenangkan Buat dilakukan,” ujar Veronica.
Baca juga: Psikiater sebut “baby blues” yang tak tertangani Dapat sebabkan depresi