Ketahui Ablasio Retina, Retina Robek yang Dapat Sebabkan Kebutaan

Ketahui Ablasio Retina, Retina Robek yang Dapat Sebabkan Kebutaan
Ilustrasi(123rf.com)

PENYANYI Dewi Yull, 63, mengaku Nyaris mengalami kebutaan. Pasalnya, retina matanya robek atau ablasio retina akibat minus pada mata kanannya cukup tinggi. Ia pun menjalani operasi.  “Mata saya emang minusnya tinggi, retinanya lepas,” kata Dewi Yull pada media beberapa waktu Lewat. 

Retina adalah lapisan sangat tipis di bagian belakang bola mata yang sensitif terhadap Terang. Sel dalam retina, yakni sel batang (basilus) dan sel kerucut (konus), berfungsi memicu impuls saraf melalui saraf optik ke otak Demi membentuk penglihatan.

Fungsi retina Membikin kita Pandai Menonton. Oleh karena itu, ketika retina rusak atau terkena penyakit, kita tak dapat Menonton dengan maksimal.

Baca juga : 1,6 Juta Orang Terancam Buta Katarak, Anak Muda Harus Waspada

Dokter Spesialis Mata dan Konsultan Vitreo Retina KSM Mata FKUI RSCM, Dr. dr. Ari Djatikusumo, Sp.M(K) mengatakan gangguan ablasio retina dapat terjadi oleh beberapa penyebab salah satunya adalah karena Elemen degeneratif yang menurunkan produktivitas mata secara alami hingga pada orang-orang yang mempunyai mata minus.

Cek Artikel:  Metode Mengolah Daging Sapi agar Lebih Empuk dan Lezat

“Rata-rata yang mengalami ablasio retina ini adalah usia di atas 40 hingga 50 tahun, Elemen usia ini menjadi yang tertinggi disamping Eksis Elemen lain seperti, berkacamata minus sedang Sekeliling minum 4-5 dan minum tinggi 6-20. Tetapi bukan berarti Segala orang dengan mata minus akan mengalami kejadian ini, tetapi prevalensinya sering ditemukan oleh mereka yang berkacamata minus tinggi daripada mereka yang Tak berkacamata minus,” jelasnya dalam Percakapan daring bertajuk “Syaraf Mata Putus, Apakah itu? beberapa waktu Lewat.

Penyebab lain yang mengakibatkan seseorang terkena gangguan ablasio retina adalah karena penyakit kompilikasi seperti diabetes hingga adanya aktivitas keras hingga terjadi benturan dan trauma berat.

Baca juga : Bunda, Begini Langkah Atasi Kelainan Kelopak Mata pada Anak

“Bagi seseorang yang pernah mengalami benturan atau pukulan benda-benda keras, penyebab lain yang seringkali menyebabkan secara Tak langsung Membikin ablasio retina adalah penderita diabetes melitus. Mereka yang pernah Eksis riwayat operasi mata katarak juga menjadi salah satu Elemen resiko terjadinya gangguan ini,” jelasnya.

Cek Artikel:  Sendi lutut Kaku Begitu Bangun Tidur Waspadai Gejala Pengapuran Sendi

Ari mengatakan, gejala yang Pandai muncul dari ablasio retina, antara lain, munculnya bercak hitam yang melayang (floaters), sinar seperti kilatan, serta gangguan lapang pandang. Biasanya, gangguan lapang pandang terjadi mulai dari bagian tepi kemudian meluas hingga menutupi seluruh lapang pandang.

“Seseorang yang terkena ablasio retina biasanya mengalami gejala awal misalnya tiba-tiba mendadak Menonton floaters atau merasa benda di sekitarnya melayang-melayang dan terbang-terbang padahal di dalam ruangan. Apabila gejala awal seperti muncul bercak hitam dan kilatan sudah terjadi jangan tunggu terlalu lelet. Segera datang ke dokter mata Demi diperiksa apakah itu merupakan ablasio retina. Apabila Tak segera ditangani, risiko kebutaan Pandai terjadi,” ujarnya.

Baca juga : Penglihatan Pasien Glaukoma Seperti Menonton dari Celah Pintu

Operasi

Pencegahan ablasio retina merupakan kegawatdaruratan yang memerlukan penanganan Segera, Apabila Tak dilakukan tindakan operasi maka berpotensi menyebabkan kebutaan.

“Pencegahannya bagi orang-orang yang mata minus adalah usahakan jangan Tiba mata terbentur atau terpukul, pilih olahraga dengan resiko yang minimal. Secara Standar memang Tak Eksis yang betul-betul Pandai mencegah ablasio retina Tetapi memeriksakan diri sedini mungkin melalui pemeriksaan retina menjadi Krusial agar penanganan Pandai segera dilakukan sebelum kondisi menjadi parah. Spesifik bagi usia 40 tahun ke atas disarankan screening setahun sekali,” jelasnya.

Cek Artikel:  Manfaat Retinol, Do and Donts Penggunaannya

Ari menyampaikan bahwa deteksi yang terlambat menyebabkan sebagian besar pasien ablasio retina ditemukan dalam kondisi yang sudah parah. Eksis 80-90% pasien ablasio retina memerlukan tindakan operasi.

“Terkait robekan retina memang penanganannya hanya satu Yakni operasi, Tak Pandai dengan obat-obatan. Memang operasi retina ini bukan sesuatu yang emergency seperti serangan jantung tapi Apabila ditunda terlalu lelet akan menimbulkan kondisi yang lebih parah. Apabila retina sudah lepas, akan sulit mengembalikan ke bentuk dan tempat aslinya. Jadi jangan menunda pemeriksaan Apabila ditemukan gejala, langsung periksa segera mungkin,” tuturnya. (H-2)

Mungkin Anda Menyukai