Perayaan Anggota Gaza Begitu gencatan senjata Hamas-Israel diumumkan. Foto: Anadolu
Gaza: Hamas menggambarkan kesepakatan gencatan senjata Rabu dengan Israel di Jalur Gaza, yang akan mulai berlaku Minggu, sebagai ‘titik balik’ dalam perjuangannya melawan pendudukan Israel.
Grup perlawanan Palestina memuji kesepakatan tersebut sebagai hasil dari ‘keteguhan legendaris’ rakyat Palestina dan ketahanan perlawanan Gaza selama 15 bulan terakhir.
“Gencatan senjata ini merupakan pencapaian bagi rakyat kami, perlawanan kami, bangsa kami, dan orang-orang bebas di dunia,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Anadolu, Kamis 16 Januari 2025.
“Ini adalah titik balik dalam perjuangan kami yang sedang berlangsung melawan musuh, dan sebuah langkah menuju pencapaian tujuan kami Kepada pembebasan dan pengembalian,” tegas Hamas.
Hamas menekankan bahwa kesepakatan tersebut mencerminkan tanggung jawabnya kepada rakyat Gaza Kepada menghentikan Invasi Israel, mengakhiri pembantaian, dan menghentikan genosida yang memengaruhi Anggota sipil.
Grup tersebut juga menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan Global yang diterima Gaza, khususnya dari komunitas Arab, Islam, dan Mendunia, atas peningkatan kesadaran tentang tindakan Israel dan menuntut diakhirinya kekerasan.
Hamas mengucapkan terima kasih kepada para Penyambung, khususnya Qatar dan Mesir, atas upaya mereka dalam memfasilitasi kesepakatan tersebut.
Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani mengonfirmasi kesepakatan tersebut dalam konferensi pers di Doha.
Ia menguraikan tahap pertama, yang akan berlangsung selama 42 hari dan mencakup pembebasan 33 tahanan Israel dengan imbalan sejumlah tahanan Palestina.
Gencatan senjata terjadi pada hari ke-467 genosida Israel terhadap Gaza, yang, dengan dukungan AS, telah menyebabkan lebih dari 156.000 korban, sebagian besar dari mereka adalah Perempuan dan anak-anak.
Perang tersebut telah menyebabkan lebih dari 11.000 orang hilang, dengan kerusakan yang meluas dan krisis kemanusiaan yang telah merenggut nyawa banyak orang Uzur dan anak-anak dalam salah satu bencana kemanusiaan Mendunia terburuk dalam beberapa waktu terakhir.